Kamis, 31 Maret 2011

Tak terasa kini telah memasuki tahun 2110, aku beruntung bisa tetap hidup dan bertahan, mungkin bukan hanya aku saja yang bertahan, manusia yang memiliki uang dapat bertahan hidup ditengah kondisi bumi yang semakin kacau. Suhu bumi tak lagi ramah seperti yang dulu, tak ada lagi salju ataupun padang rumput.

Kelaparan melanda, seakan tak ada harapan untuk masa depan, hewan-hewan bahkan mulai musnah satu demi satu. Satu yang diselamatkan, beribu yang hilang. Aku pernah berpikir bahwa ini adalah akhir. Tapi kenyataan berkata jika hari telah banyak berganti. Kini manusia tidak bisa bernafas dengan lega, karena memang oksigen itu mulai menipis.
 
Jadi manusia menggunakan semacam alat bantu bernafas seperti baju selam dengan tabung oksigen di belakangnya. Jika bisa melalui hari adalah sebuah keajaiban.

Manusia telah hidup dalam satu pemerintahan pusat yang berada di Amerika. Hingga NASA mengumumkan bahwa NASA telah membuat sebuah kargo besar seperti tempat penampungan sisa manusia yang masih bertahan.

Aku harus bekerja extra untuk bisa pergi kesana. Karana orang bilang tempat itu seperti surga, karena bumi sekarang seperti neraka. Akhirnya aku mendapatkan uang yang cukup untuk berangkat.
 
 
Namun ada sejenis vaksin kekebalan tubuh yang mengharuskan aku untuk mendapatkannya, aku disuntik vaksin itu. Aku sangat senang, karena aku tidak akan memakai baju-baju berat ini dengan oksigen buatannya. Aku menuju surga.

Aku mendapat teman kamar yang yang sama dengan aku, namanya Angel. Kami mempunyai kebiasaan yang sama, yaitu suka mengisi dan membuat teka-teki silang. Kami sangat cocok.

Hari peluncuran akan segera datang, kami berdua bersiap menyambutnya dengan hati yang amat senang. Kami memasuki kargo itu mencari kamar kami dan akhirnya mendapatkannya. Kamar itu memang kecil, tapi itu muat untuk kita berdua.

Besok pagi adalah hari keberangkatan pesawat kargo ini, dan kabarnya pesawat ini di rancang hanya untuk mengorbit di sekitar bumi. Semua lapisan orang yang memiliki uang ada di sini, dari tiap-tiap bahasa, budaya, dan ciri khas ada disini. Tempat memang seperti hotel, tapi sangat banyak yang menginap bahkan tinggal di sini.

Esok telah tiba kami akan berangkat, mungkin ini adalah saat terakhir kali aku melihat bumi, melihat tanah kelahiranku, melihat teknologi yang mengubah sejarah dan menghancurkan sejarah itu sendiri. Sungguh banyak kenangan di bumi yang tak akan bisa aku lupakan. Banyak orang-orang baik di sana yang tak memiliki uang yang cukup untuk masuk ke pesawat ini.

Tiba-tiba pusat komando memberitahukan bahwa akan ada sebuah badai 30 menit lagi. Para awak pesawat itu segera mempercepat peluncuran pesawat kargo itu. Hitungan mundur terdengar, pemandangan dari kaca yang aku lihat berubah seketika menjadi asap. Dan aku merasa kamar ini bergoncang, seperti gempai dan aku mulai merasa mual, namun sahabat ku itu menenangkan aku.

Kini pesawat telah terbang tinggalkan bumi untuk selamanya, diantar badai yang menghancurkan landasan pesawat ini. Bumi semakin mengerikan. Di pesawat itu ada seperti petugas yang mendata kami lagi, aku sebutkan namaku, aku Ariel Kristant, dan petugas itu juga menanyakan nama temanku itu dan dia mengatakan namanya Angelina, kami tinggal satu kamar karena dia mengatakan pada petugas bahwa aku adalah adiknya dan cara itu berhasil mengelabuhi petugas itu. Walau namanya Angelina, aku lebih suka memanggilnya Angel.

Tak terasa bumi tidak kami pijak lagi,  kami sekarang berada di sekitar orbit bumi. Aku bisa melihat dengan jelas bumi seperti bola yang di tutupi dengan awan, aku melihat amerika seperti saat aku melihat globe, aku jiga bisa melihat bulan yang sangat besar di sini. Indah sekali, namun terkadang menakutkan. Angel selalu memberi aku pengetahuan baru tentang bulan, Angel sangat senang sekali mempelajari bulan dan ingin menjejakkan kakinya di sana.

Dia sangat berambisi ke sana, aku pun juga ingin ke sana, namun masih baru sejam kita berada dalam kargo di luar angkasa ini. Kami juga masih bingung menentukan pagi dan malam, karena dari sini semua terlihat sama. Hingga pusat komando memberi keputusan tentang penanggalan dan waktu.

Aku dan Angel memutuskan untuk pergi melihat-lihat situasi dalam kargo ini. Mata kami tertuju pada tempat seperti restourant yang sangat amat ramai. Kami mendapat informasi bahwa penghuni di sini berjumlah sekitar 500 orang dengan luas kargo sekitar 500x500 meter dengan 3 lantai, tanpa tempat untuk refresing atau tempat untuk melakukan aktifitas, kami seperti dikurung tapi itu juga untuk kebaikan kami sendiri, kini kami tak memakai alat bantu untuk bernafas karena di dalam kargo ini benar- benar canggih, semua bisa di pakai lagi.

Sudah 1 bulan aku berada disini dengan tenang, tak ada masalah sama sekali, begitu juga dengan Angel dia selalu mengamati bulan itu. Terkadang aku berada di sebelahnya dan menceritakan apa yang aku lakukan di bumi dulu. Angel juga demikian, kami bernostalgia di kargo itu, hingga sebuah asteroid datang dan menuju ke arah kargo tempat kita tinggal.

Sang kapten segera memutuskan bahwa kargo harus segera pergi meninggalkan tempat yang lama dan mendekat ke arah kargo nomer 1. kargo ini hanya ada 7 buah dan masing-masing hanya bisa menampung sekitar 500 orang jadi populasi manusia tinggal sedikit sekali.

Kargo-kargo itu sendiri tersebar di seluruh orbit bumi, kargo nomer 1 berada tepat di atas amerika utara, kargo nomer 2 berada tepat di atas brasil, kargo nomer 3 berada tepat di atas oceania kargo nomer  4 berada tepat di atas cina, kargo nomer 5 berada di atas rusia, kargo nomer 6 berada diatas australia, dan kargo kami yaitu kargo nomer 7 berada di atas afrika.

Asteroid itu memang kecil, tapi kecepatannya yang sangat tinggi itu teramat mengancam, besarnya sekitar luas Jepang. Saat kami dalam perjalanan menuju kargo nomer 1 yang berada di atas amerika. Aku tertidur, namun tidur itu menjadi hilang saat Angel membangunkan aku dan menyuruhku melihat sebuah peristiwa yang sangat luar biasa.

Asteroid itu melintasi atsmofer bumi dan terbakar namun tidak hancur. Lalu angel menyalakan televisi dan menyambungkannya dengan stsiun pengamat bumi. Aku melihat asdteroid itu menghantam afrika daerah utara, ntah Mesir atau Afrika utara aku tidak jelas. Namun saat asteroid itu menghantam afrika sebuah ledakan juga menyertainya ledakan yang sangat besar. Angel mencoba untuk memperbesar lagi guna melihat lebih jelas dan ada lubang kira-kira dalamnya 4 km, sebuah lubang yang bisa dikatakan sangat besar. Jantung ku seolah berhenti berdetak. Aku takut dan sangat taku, namun Angel mendatangiku dan memegang tangan ku, dia tersenyum dan aku pun tenang di buatnya, senyumannya yang membuatku merasa tenang.

Angel adalah anak tunggal dari seorang pengusaha terkaya di kanada, namun orang tuanya di kabarkan hilang saat melakukan penerbangan ke Jepang. Angel sendiri adalah seorang yang sangat spesial bagiku. Tak ada orang lain yang mengerti aku selain dia, aku sendiri berasal dari Indonesia yang telah lama lenyap terendam dan tersapu air laut dan aku pindah ke daerah tinggi di Cina, aku bekerja di sana dan mengumpulkan uang sebanyak mungkin guna membeli tiket masuk dan tinggal di pesawat kargo ini.

Dan bertemu dengan Angel adalah hal terindah yang pernah kurasakan di bumi, karena selain itu hanya ada kengerian yang sangat besar dan menakutkan, bukan hanya bencana alam, tapi juga krisis pangan dan keuangan yang melanda bumi berpuluh-puluh tahun.

Peneliti di pesawat nomer 1 menemukan sebuah cara untuk bisa tinggal di planet merah, yaitu MARS. Dan peneliti itu datang ke semua kargo yang ada dan menanyai siapa yang mau ikut ke dalam eksperimen yang jika berhasil sangat amat menguntungkan, namun jika gagal maka malapetaka yang di dapat.

Tapi iming-iming hadiah sebuah rumah di sana adalah mimpi semua orang namun tetap saja banyak provokasi. Aku meminta ijin Angel untuk berangkat. Dan entah mengapa aku mengatakan bahwa aku menyayanginya.

Angel terdiam, sejenak menatapku. Aku pun tak habis akal mengapa mengatakan hal itu. Tapi sebuah alarm penanda aku harus berangkat berbunyi dan aku segera bergegas meninggalkan Angel. Namun saat hendak masuk kesebuah pesawat yang akan mengantarkan ke Mars.Angel berlari menuju arahku dan memelukku, aku tak mengerti apa yang terjadi. Tetapi aku merasakan apa yang terjadi. Begitu hangat pelukannya dan ingin terus berada di sana, namun waktu hilangkan itu.

Aku harus pergi. Di kargo ini ada sekitar 50 orang laki-laki yang berangkat, dan 50 orang lainnya tiap-tiap kargo, jumlah kami hanya 350 orang dengan beberapa peneliti dan makanan yang seadanya. Kami berangkat. 4 hari perjalanan membuat aku merasa mual dan tak bertenaga, suhu yang dingin aku rasakan walau ini di dalam sebuah pesawat.

Hingga aku sampai di mars aku menjejakan kakiku di tanahnya, aku bersykur karena masih di beri keselamatan. Kami di beri waktu beristirahat dulu. Hingga aku tertidur dan bermimpi berada di bumi bersama Angel. Dan itu hal yang sangat indah sampai seseorang dengan bahasa prancisnya membangunkanku.

Aku tak mengerti apa maksud orang itu, karena aku tak bisa berbahasa Prancis. Aku menanyakan apakah dia bisa berbahasa inggris, tapi tetap saja itu tak berhasil, tapi dia menunjuk para peneliti dengan baju astronot mereka membentangkan sebuah cetak biru dari kota masa depan yang akan di beri nama New City. Kota itu dikembangkan dengan menggunakan ganggang biru yang menjadi acuannya.

Ganggang biru akan menyerap karbondioksida di sebuah tempat yang terbuat dari kaca dengan beberapa ventilasai dan kami menunggu hingga satu minggu lamanya. Hingga para peneliti itu menyuruh kami memecahkan kaca besar itu. Sangat sulit sekali karena menggungakan baju astronot yang sangat berat. Ditambah lagi belum terbiasa dengan gravitasi yang ada di Mars.

Bahkan memerlukan 2 hari untuk memecahkan kaca itu. Dan kali ini aku bertemu dengan orang Arab, sangat tidak mengerti aku dia bicara apa. Hanya tersenyum saat dia mulai berbicara. Namun pada hari itu sangat sesak sekali dada ini. Aku tak tahu kenapa, namun semua orang yang ada di sini juga mengalami hal ini.

Ternyata persediaan oksigen habis, aku pikir ini adalah akhir dari hidupku. Dan akhir dari segala cerita yang pernah aku buat. Aku tak bisa bernafas, namun orang Arab itu melepas helmnya dan dia tetap hidup. Aku berpikir mengapa bisa terjadi hal seperti itu, namun semua oran gyang ada di sana juga melepas helmnya. Aku juga ikut melepas helmku. Dan proyek gila ini berhasil. Aku masih punya masa depan.

Segera kami diberi kesempatan untuk mencari tanah untuk di tinggali, aku mendapatkannya. Luasnya 100mx150m. sangat luas bagiku, aku bahkan tak mengerti apa yang akan aku bangun di tanh se luas ini. Aku juga bertetangga dengan orang prancis yang membangunkan aku dulu.

Segera aku menghubungi Angel menggunakan GT(Galaxy Talk). Itu merupakan sebuah alat komunikasi layaknya ponsel pada jaman dulu, tetapi GT bisa menghubungi seseorang dengan jarak lebih dari 3 tahun cahaya.

Angel sangat senang aku bisa mendapatkan tanah di Mars dan aku juga menyuruhnya bersiap, karena aku akan menjemputnya segera. Semuanya bergegas kembali kargo masing-masing dan menjemput yang lainnya.

Aku bertemu dengan Angel lagi, dan meluapkan apa yang tersirat di hati. Kapten pesawat kargo mengumumkan bahwa akan segera menuju Mars. Dan kami sangat senang. Semua yang ada juga merasa begitu.

Seperti perjalanku yang pertama ke Mars, kami sampai dalam waktu 4 hari. Sesungguhnya Mars tak terlalu merah seperti yang pernah aku lihat di film. Mars hampir menyerupai bumi. Tetapi sangat dingin disini, Angel memelukku. Hari sudah malam saat kami tiba, jadi kami menunda untuk berjalan-jalan di Mars. Kami tetap tinggal di kargo.

Namun saat itu Angel sangat heboh, karena kini kita mempunyai dua bulan yang sangat cantik.  Aku mengatakan pada Angel bahwa bulan itu adalah kita dan untuk selamanya tak akan terpisah.

Pagi telah datang, kami bergegas pergi ke tanah yang telah aku siapkan. Aku berusaha semampuku untuk merencang rumah, Angel lebih suka model minimalis. Dan aku merancang itu. Hanya butuh waktu satu jam aku merancang rumah dan aku melihat Angel tersenyum padaku. Angel juga mulai membeli bibit tanaman yang di jual di kargo nomer 3.

Kami kembali lagi ke kargo, karena bahan untuk membangun rumah masih belum ada. Planet ini benar-benar kosong, jadi peneliti yang kini menajdi organisasi besar yang diberi nama Mars2life atau biasa di singkat M2L mengadakan sebuah konfrensi besar. Mereka membahas tentang penanggalan, keuangan, politik, dan juga bahan makanan, serta bahan untuk membangun rumah. 7 jam mereka membahas hal itu dan masih belum mendapat hasil yang meyakinkan.

Namun salah seorang dari mereka mengatakan jika Bumi masih menyimpan kekayaannya dan harta itu harus diambil dan digunakan di Mars. Semua yang ada di sana terdiam dan berpikir, termasuk aku juga. Dan pera pemimpin M2L mengiyakan hal itu. Dan besok adalah hari di mana 350 orang yang pernah ikut dalam proyek Mars itu kembali ke bumi dan mengambil apa yang tersisa.

aku kembali mengatakan apa yang terjadi kepada Angel. Angel hanya tersenyum pada ku dan memegang tangan ku. Dia menatap aku dan membisikan sebuah kata yang tak pernah ku bayangkan. Angel mengatakan jika dia juga menyayangiku. Sontak aku terkejut dibuatnya dan entah mengapa aku juga membalas perkataanya dengan hal yang sama.

Kami berpelukan cukup lama hingga mentari memanggil aku untuk segera bergegas pergi ke Bumi. Jantung sangat berdebar setelah tim M2L secara tak sengaja menyalakan televisi yang telah tersambung ke satelit pengamat Bumi. Dalam tayangan langsung itu aku melihat Brasil terkena Tsunami setinggi 100 Meter. Aku semakin takut. Namun tim M2L mengatakan bahwa hal itu hanya berada di Brasil.

Kami berangkat dengan sejuta tanggungan. 4 hari perjalanan itu sangat membosankan. Kami tiba di daerah cina. Dan kami berpencar untuk mencari emas,perak atau barang-barang berharga lainnya. Namun aku mencari kayu dan cat serta beberapa alat untuk membangun rumah di sana. Rupanya banyak yang mengikuti apa yang aku lakukan.

Kami mendapatkan 1000 Ton kayu, 500 Ton alumunium, 500 ton baut dan paku. Beberapa galvanis. Dan aku juga mendapatkan 100 emas batangan yang aku ambil dalam bank yang telah hancur. Emas itu tercecer begitu saja. Dan kami menginap di bumi hanya sehari.

Malam di Bumi tak lagi seindah 20 tahun yang lalu, saat ini umurku 30 tahun dan 20 tahun yang lalu aku masih berada di Indonesia, sampai Tsunami besar dan tak terduga datang menyapu Papua. Aku kira berada di Jakarta bisa menelamatkan aku. Ternyata tidak. Aku harus pindah ke tempat yang jauh lebih aman dan tempat mengungsi semua manusia yang ada yaitu Cina, tempat yang sangat aman untuk sementara waktu.

Tsunami itu juga memisahkan aku dari orang tuaku, serta hamster lucuku. Padahal aku sangat menyayanginya. Di Bumi untuk terakhir kalinya aku menangis. Di malam tanpa bintang ini. Dan orang Prancis itu menghampiri aku lagi, kini dia menyapaku dengan bahasa Inggris, aku menjawab sapaannya. Dan aku tak menyangka di adalah mantan orang nomer satu di Prancis. Aku tak menduga hal itu, Orang itu menangis menakutkan semua hal yang akan terjadi.

Aku berusaha menenangkannya sampai orang Arab yang datang pada ku dulu juga menghampiri dan menggunakan bahasa inggris dengan aksen yang lucu. Orang Arab itu adalah raja minyak di tanah kelahirannya. Namun kini hanya orang yang meratapi hari dan mengatakan tidak ada masa depan.Semua orang yang ada di sini adalah orang yang penting pada masanya, dan aku rasa hanya aku yang harus berjuang untuk mendapatkan tiket kehidupan.

Pagi telah datang dan harus cepat bergegas untuk pergi kembali ke Mars. Ku sudah tak sabar ingin bertemu dengan Angel. Meninggalkan bumi kini kami sekarang dengan harapan yang baru. Walau kelihatannya berat.

Sementara itu, di Mars sendiri M2L telah membuat rancangan penanggalan yang di setujui banyak pihak, karena mars mempunyai waktu evolusi 2 kali lebih lama dari bumi jadi satu bulan kini bukan lagi 30 hari, melainkan 60 hari dan untuk ulang tahun menjadi 2 kali dalam setahun, atau jika ada seseorang yang berulang tahun maka umurnya bukan lagi di tambah satu melainkan ditambah dua. Sangat aneh, tetapi ya sudalah.

Sesampainya di Mars, aku bergegas mencari Angel dan mengatakan apa yang terjadi di Bumi. Aku langsung membangun rumah yang telah aku rancang. Rumah itu mempunyai tiga kamar tidur, satu kamar mandi, satu ruang tamu dan satu ruang keluarga yang sangat besar.

Aku senang bisa membangun rumah itu karena rumah itu yang akan menjadi tempat aku dan Angel tinggal. Mars mempunyai kota kecil yang bernama New City. Tempat yang sangat indah karena berada di dataran tinggi di Mars. Saat sedang asik berbincang di ruang keluarga, tiba-tiba alarm tanda berkumpul berbunyi dari kantor M2L.

Segera aku dan Angel bergegas ke sana dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata televisi dengan ukuran yang sangat besar telah terpampang, di televisi besar itu terlihat bumi tak lagi biru, melainkan bewarna merah seperti terbakar. Selang 5 menit kemudian tampak sebuah asteroid yang besar mendekati bumi dan menghantamnya. Tak lama setelah itu beberapa meteor juga ikut menghantam Bumi.

asteroid

Aku takut dan Angel lagi-lagi menggenggam erat tanganku. Sungguh bangga aku bisa bertemu dengan Angel. Kami melihat bersama semua orang yang ada bumi hancur. Ada yang menangis, ada yang biasa saja. Namun aku tetap berharap kelak suatu hari Mars menjadi seperti Bumi.

“Aku berjuang berada di sini untuk kamu, aku ingin pergi namun sungguh  sayang karna telah ada kamu. Aku ingin berlari kembali masa lalu, tapi itu hancur. Tak ada pilihan lain selain harus melangkah lagi ke depan, membangun nafas yang baru dan semuanya akan menjadi indah bila bersamamu, di mana pun aku bernafas jika ada kamu pasti lebih berarti”
 
Hari panas terik. Sang surya bersinar dengan ganasnya. Membuat ubun-ubun terasa mendidih. Aris mempercepat langkah menuju rumahnya. Akhirnya sampai juga. Dia duduk melepas lelah sambil membuka sepatunya.
‘’Huh, lega rasanya,’’ ia menghela napas dan beranjak masuk ke dalam. Baru saja melangkahkan kaki ke dalam rumah, ia menemukan uang berserakan di lantai.

‘’Hah, uang apa pula ini Mak,’’ katanya heran. Tentu saja dia heran. Di zaman serba sulit ini uang dibiarkan berserakan di lantai begitu saja. ‘’Untung aku bukan maling yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah,’’ pikirnya nakal.

“Uang punya Mak. Berikan sama Mak. Bapak mau keluar,’’ sahut bapak.
‘’Hmm, Mak sudah punya uang sekarang. Jadi, aku bisa minta uang untuk membayar uang les dan LKS,’’ pikirnya.
‘’Maaak, Oo Maaak,’’ panggil Aris.


‘’Ada apa Ris. Ganggu orang saja kamu ini,’’ kata maknya jengkel.
Lalu Aris menyerahkan uang tersebut pada maknya. Ia menjelaskan bahwa uang les dan LKS-nya belum dibayar. Sedang pihak sekolah sudah beberapa kali menagihnya. Tapi bukannya diberi uang, dia malah dimarahi oleh maknya.
‘’Saya heran dengan sekolah kamu itu. Banyak sekali tetek bengek yang harus dibayar. Kan ada dana BOS. Untuk apa dana BOS itu? Sudahlah, tidak usah kamu sekolah. Buang-buang uang saja. Sekarang karet itu tidak berharga, tahu?’’ Katanya dengan muka merah menyala.

Aris sudah menjelaskan bahwa dana BOS itu tidak mencukupi, karena sekolahnya hanya sekolah swasta dan banyak memakai tenaga honor. Tapi maknya tidak mau tahu dengan semua itu. Dia malah menyuruh Aris cari uang sendiri. Kemanakah uang kan dicarinya? Ah, Emak tak mengertilah dengan pendidikan. Padahal pendidikan itu sangat penting. Dengan pendidikan kita akan bisa menatap masa depan yang gemilang.
‘’Buat apa kamu sekolah? Lihat itu hah, banyak yang sekolah tinggi, tapi akhirnya cuma jadi pengangguran, kan? Jadi buat apa sekolah?’’ tambah maknya lagi.

Aris lebih memilih diam dari pada menjawab omongan maknya. Ia menyayangkan kenapa maknya mempunyai pola pikir yang terbelakang seperti itu? Sekarang orang berlomba-lomba mencari ilmu, tapi mak malah melarangnya.
‘’Mak... mak, mengapa Emak lebih suka mengumpulkan uang, beli emas, dan membanggakan diri pada orang lain dari pada menyekolahkan kami anak-anak mak. Itu akan lebih bermanfaat,’’ gumamnya dalam hati.
Aris sudah lelah mendengarkan omelan emaknya itu. Dia keluar dan pergi entah ke mana.

Sedangkan si Lina, adiknya baru saja pulang dari sekolah SMP yang tidak jauh dari rumahnya. Setibanya di rumah, mak menyuruhnya mandi dan berpakaian yang bagus. Tidak biasanya mak seperti ini. Ternyata si Lina akan dilamar oleh Pak Anto duda kaya yang tinggal di desa sebelah. Tentu saja Lina menolak dengan keras semua itu. Namun, mak tetap bersikeras dengan kemauannya. Ia sama sekali tidak memikirkan bahwa anaknya itu di bawah umur untuk menikah. Apalagi akan dinikahkan dengan seorang duda. Ah, benar-benar tidak masuk akal.

Emak sudah terpengaruh oleh harta. Mak bilang, ia iri pada teman-teman arisannya yang kaya dan hidup mewah. Sedangkan mak tidak punya apa-apa. Mak ingin menabung untuk menggapai semua itu. Kalian tidak usah sekolah. Hanya menambah beban saja.

Hari-hari berikutnya, Aris tak lagi bersekolah. Ia berhenti dan bergaul dengan teman-temannya yang tidak sekolah. Sebenarnya hati kecilnya selalu sedih tiap kali melihat teman-temannya bersekolah. Tapi apa mau dikata, mak sudah tidak mau lagi menyekolahkannya.

Setiap kali ia ikut teman-temannya dan tampaknya ia juga mulai terpengaruh oleh teman-teman baru itu. Sedangkan mak sudah tidak peduli lagi dengannya. Ia sibuk mengumpulkan harta, apalagi sekarang ia telah punya menantu kaya.
Waktu terus berjalan. Aris semakin terjerumus dalam kehidupan yang tidak memiliki masa depan. Ia telah berubah. Hingga suatu hari dengan tergopoh-gopoh, Enda temannya Aris datang dan memberitahukan pada Emak kalau Aris ditangkap polisi tadi malam. Tapi sekarang ia dirawat di rumah sakit. Overdosis katanya. Habis pesta sabu-sabu.
Bagai guntur di siang bolong, Emak dan bapak kaget bukan kepalang. Tapi apa mau dikata. Itu salah mereka, mereka yang menginginkan anaknya seperti itu. Mak menangis-nangis menyesali perbuatan dan siapnya yang tak mau menyekolahkan anaknya itu.

‘’Sudahlah Nur, mudah-mudahan Aris lekas sembuh dan kita bisa kumpul lagi seperti dulu. Akan kita bina keluarga kita. Biarlah kita hidup sederhana, asalkan hati dan keluarga kita bahagia,’’ kata Bapak dengan mata berkaca-kaca, ia berusaha menenangkan hati mak.

‘’Bapak benar, kini mari kita bina dan songsong keluarga sakinah,’’ kata mak mantap.


Cerpen Tentang pendidikan ini adalah Karya Isra Khasyyatillah
Sudah lima tahun aku belajar di sekolah “Budi Makmur” ini. Sekolahku berada di daerah pedalaman. Kondisi sekolahku sangat sederhana. Hanya ada tiga kelas. Dindingnya terbuat dari papan dan kulit kayu. Sementara atapnya terbuat dari daun sagu, atau sering disebut daun rumbia oleh suku pedalam. Meja dan tempat duduk kami terbuat dari papan yang dibuat memanjang. Papan tulis hitam berukuran 1x2 meter menggantung di depan kelasku. Se-kolahku hanya berlantaikan tanah. Kalau hujan turun, airnya akan masuk ke dalam kelasku hingga menjadi becek.

Sekarang aku sudah kelas enam. Hanya ada empat orang murid di kelasku. Sedangkan guru yang mengajar di sekolahku hanya ada dua orang. Pak Nantan dan Pak Kurna, mengajar dari kelas satu sampai kelas enam.

Dalam belajar, kami dan guru senang membaur. Seperti mengerjakan latihan misalnya, kami sering mengerjakan dan memecahkannya bersama-sama, dan tidak malu-malu bertanya kalau tidak paham. Kami dan guru terlihat sangat akrab sekali!

Pulang sekolah hari ini aku dibonceng Pak Nantan naik sepeda ontel. Sedangkan Rizal, temanku, ikut dengan Pak Kurna. Kami sering dibonceng seperti ini karena rumah kami berdua paling jauh. Jarak rumah ke sekolahku empat kilo meter. Jam enam pagi aku sudah harus berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki melewati jalan setapak dan hutan belantara.

“Pak Nantan hari ini mancing ke sungai lagi? Boleh Ujang ikut?” tanyaku.

“Bapak hari ini memetik buah kelapa di kebun, Jang. Uang belanja sudah menipis. Besok kalau kelapa-kelapa itu sudah terjual, Bapak pasti akan ajak Ujang mancing di sungai!” janji Pak Nantan.
Aku sedih mendengarnya. Sudah lelah mengajar di sekolah, Pak Nantan harus memanjat kelapa lagi sesampainya di rumah. Kalau tidak, keluarganya tidak bisa makan. Karena dengan menjual buah-buah kelapa itulah Pak Nantan bisa mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pak Nantan tak menerima gaji mengajar di sekolah, karena Pak Nantan hanya tamat SMP. Tapi niat baiknya ingin memajukan kampungku supaya bebas buta huruf dan pandai berhitung memang patut diacungi jempol.

Setahun yang lalu ada dua orang guru bantu yang dipindahtugaskan dari kota ke kampungku. Betapa gembiranya aku waktu itu. Aku berharap kehadiaran mereka bisa memberikan kemajuan bagi sekolahku. Namun harapanku itu kemudian pupus. Sebulan mengajar, mereka hanya empat kali datang ke sekolahku. Bulan berikutnya, mereka tak pernah datang-datang lagi ke sekolah. Ah, mungkin mereka tak terbiasa dengan keadaan kampungku yang terpelosok jauh berada di pedalaman.

Suatu hari Pak Nantan pernah bertanya kepadaku tentang cita-citaku. “Apa cita-citamu, Jang?”

“Aku ingin jadi seperti Bapak!” jawabku mantap.

“Menjadi guru?” Pak Nantan ter-senyum.

Aku mengangguk, “Aku ingin membuat kampung ini menjadi maju. Aku ingin semua orang bisa membaca dan berhitung. Kalau orang-orang di kampung ini sudah bisa membaca dan berhitung, pasti mereka bisa membangun kampung ini mejadi lebih maju!”

Mata Pak Nantan tampak berkaca-kaca mendengar penuturanku. “Pendidikan di kampung ini memang sangat menyedihkan. Tak ada guru-guru yang mau mengajar di kampung ini. Apalagi kebanyakan anak-anak seusiamu lebih memilih bekerja di ladang membatu orang tua mereka dari pada pergi ke sekolah.”

Air mataku menetes. Aku sedih sekali. Di rumah, seharusnya Abah dan Emak bisa membimbingku belajar dan mengerjakan PR. Tapi mana mungkin. Kedua orang tuaku tidak pandai membaca dan menulis. Malah suatu ketika Abah dan Emak memintaku untuk mengajari mereka membaca, menulis dan berhitung. Wah… Bagaimana mungkin? Apa aku bisa? Ah, tapi akhirnya kucoba juga. Setiap hari setelah pulang sekolah, aku pun mengajari orang tuaku membaca, menulis dan berhitung.

“Abah bangga padamu, Jang. Anak sekecil kamu sudah pandai mengajari Abah dan Emakmu membaca, menulis dan berhitung,” ujar Abah memujiku.

“Emak juga bangga, Jang. Berkat kamu sekolah, Emak dan Abahmu jadi tak bodoh lagi. Emak dan Abahmu sekarang sudah bisa membaca walaupun masih mengeja,” kata Emak lalu mencium kepalaku.

“Terima kasih,” ucapku terharu. “Ini juga berkat Abah dan Emak yang mau menyekolahkanku hingga aku menjadi pintar dan bisa mengajari Abah dan Emak di rumah, hehe…”
Abah dan Emak memelukku, dan menciumi kedua pipiku dengan penuh rasa sayang dan cinta.
Ah, kelak, aku harus bisa membangun kampung ini menjadi lebih maju! Aku ingin semua orang di kampung ini bisa membaca, menulis dan berhitung. Doakan aku, ya, teman-teman!***

Sebuah cerpen pendidikan oleh:
Surya Ismail
Mahasiswa Bahasa Inggris
UIN Suska Riau

Misha sinkap kembali tabir ingatannya. Sharon. Manis nama itu, semanis orangnya. Dialah kawan karib Misha yang selalu diingatannya. Sudah enam tahun mereka mengenali antara satu sama lain. Kegembiraan dan keperitan hidup di alam remaja mereka melalui bersama. Tetapi semua itu hanya tinggal kenangan sahaja. Misha kehilangan seorang sahabat yang tidak ada kalang-gantinya.

Peristiwa itu berlaku dua tahun yang lalu. Sewaktu itu mereka sedang berada di kantin sekolah. Misha sedang marahkan Sharon kerana mengambil pena kesukaannya tanpa izinya dan menghilangkannya.

Apabila Misha bertanya, dia hanya berkata yang dia akan menggantikannya. Misha tidak mahu dia menggantikannya. Kerana pena yang hilangtu berlainan dengan pena yang akan diganti oleh Sharon. Pena yang hilang itu adalah hadiah daripada Sharon sewaktu mereka pertama kali menjadi sepasang kawan karib.

"Aku tak mahu kau menggantikannya! Pena yang hilangtu berharga bagiku! Misha memarahi Sharon." " Selagi kau tak jumpa penatu, selagi itulah aku tak akan bercakap dengan kau!" Marahnya Misha pada Sharon. Meja kantintu di hentaknya dengan kuat hingga terkejut Sharon. Misha yang mukanya memang kemerah-merahan, bila marah bertambahlah merahlah mukanya. Sharon dengan keadaan sedih dan terkejut hanya berdiamkan diri lalu beredar dari situ. Misha tahu Sharon berasa sedih mendengar kata-katanya itu. Misha tidak berniat hendak melukainya tetapi waktu itu dia terlalu marah dan tanpa dia sedari, mutiara jernih membasahi pipinya.

"Sudah beberapa hari Sharon tidak datang ke sekolah. Aku merasa risau. Adakah dia sakit? Apa yang terjadi" Berkata-kata Misha seorang diri. Benak fikirannya diganggu oleh seribu satu pertanyaan "EH! Aku nak pergi kerumahnyalah" Berbisik Misha di hatinya. Tetapi niatnya berhenti di situ. Dia merasa segan. Tiba-tiba talipon dirumah Misha berbunyi "Ring,riiiiiiiing,riiiiiiiiing,riiiiiiiing"Ibu Misha yang menjawab panggilan itu."Misha, oh, Misha "Teriak ibunya. "Cepat, salin baju. Kita pergi rumah Sharon ada sesuatu berlaku. Kakaknya Sharon talipon suruh kita pergi rumahnya sekarang jugak" Suara ibu Misha tergesa-gesa menyuruh anak daranya cepat bersiap. Tiba-tiba jantung Misha bergerak laju. Tak pernah dia merasa begitu. Dia rasa tak sedap. Ini mesti ada sesuatu buruk yg berlaku. "Ya Allah, kau tenteramkanlah hatiku. Apapun yang berlaku aku tahu ini semua ujianmu. Ku mohon jauhilah segala perkara yang tak baik berlaku. kau selamatkanlah sahabatku." Berdoa Misha pada Allah sepanjang perjalanannya ke rumah Sharon.


Apabila tiba di sana, rumahnya dipenuhi dengan sanak -saudaranya. Misha terus menuju ke ibu Sharon dan bersalaman dengan ibunya dan bertanya apa sebenarnya yang telah berlaku. Ibunya dengan nada sedih memberitahu Misha yang Sharon dilanggar lori sewaktu menyeberang jalan berdekatan dengan sekolahnya." Dia memang tidak sihat tapi dia berdegil nak ke sekolah. Katanya nak jumpa engkau. Tapi hajatnya tak sampai. Sampai di saat dia menghembuskan nafasnya, kakaknya yang ada disisinya ternampak sampul surat masa ada dia gengam ditangannya" terisak-isak suara ibu Sharon menceritakan pada Misha sambil menghulurkan surat yang Sharon beriya-iya sangat ingin memberikannya pada sahabatnya.

Didalam sampul surat itu terdapat pena kesukaanku. Disitu juga terdapat notadaripadnya.


MISHA SHARMIN,
AKU MINTA MAAAF KERANA MEMBUAT KAU MARAH KERANA TELAH MENGHILANGKAN PENA KESUKAANMU. SELEPAS ENGKAU MEMARAHI AKU, AKU PULANG DARI SEKOLAH SEWAKTU HUJAN LEBAT KERANA INGIN MENCARI PENAMU.DI RUMAH AKU TAK JUMPA.TAPI AKU TAK PUTUS ASA DAN CUBA MENGINGATINYA DAN AKU TERINGAT, PENATU ADA DI MEJA SCIENCE LAB . ITUPUN AGAK LAMBAT AKU INGIN KESEKOLAH KERANA BADANKU TAK SIHAT TAPI DENGAN BANTUAN SITI DIA TOLONG CARIKAN. PENATU SITI JUMPA DIBAWAH MEJAMU. TERIMA KASIH KERANA TELAH MENGHARGAI PEMBERIANKU DAN PERSAHABATAN YANG TERJALIN SELAMA SETAHUN. TERIMA KASIH SEKALI LAGI KERANA SELAMA INI MENGAJARKU TENTENG ERTI PERSAHABATAN.

SHARON OSMAN.

Kolam mata Misha dipenuhi mutiara jernih yang akhirnya jatuh berlinangan dengan derasnya.Kalau boleh ingin dia meraung sekuat hatinya. Ingin dia memeluk tubuh Sharon dan memohon maaf padanya tapi apakan daya semuanya dah terlambat. Mayat Sharon masih di hospital. Tiba-tiba dentuman guruh mengejutkan Misha daripada lamunan. Barulah dia sedar bahawa dia hanya mengenangkan kisah silam. Persahabatan mereka lebih berharga daripada pena itu. Misha benar-benar menyesal dengan perbuatannya. Dia berjanji tak akan membenarkan peristiwa ini berulang kembali. Semenjak itu Misha rajin bersolat dan selesai solat dia akan membaca al quran dan berdoa dan bersedekahkan ayat-ayat al quran kepada sahabatnya. Dengan cara ini sahajalah yang dapat Misha balas balik jasanya Sharon dan mengeratkan persahabatanya. Semoga dengan kalam Allah Sharon akan bahagia di alam baza.
Aditya dan Ardian… dua nama itulah yang selama 3 bulan terakhir mengisi hari-hariku.

Ardian…
Dia datang pada saat dimana aku sedang merasa sangat kehilangan, hari-hariku sedang membosankan dan menyedihkan. Aku baru saja putus cinta. Awal aku mengenalnya karena tidak sengaja mengirim sms. Setelah itu kami sering bertukar cerita, bertelpon ria.
Entahlah, aku tidak tahu kapan cinta itu hadir dalam hatiku dan aku juga tak mengerti mengapa cinta itu datang begitu cepat. Dan yang lebih aku tak mengerti mengapa aku harus mencintainya, padahal kita tak pernah bertemu.

Aneh bukan? Tapi itulah cinta, bila cinta tidak gila itu tidak dikatakan cinta…
Cinta itu harus gila.

Entahlah, apakah dia merasa hal yang sama dengan apa yang kurasa? Aku tak tahu. Hubunganku dengan ardian tak pasti, bertemankah atau berpacarankah…
Berteman…mungkin dia akan jadi seorang teman yang baik, yang selalu mau mendengar keluh kesahku setiap hari
Berpacaran…mungkin dia akan jadi seorang pacar yang setia,
Berteman atau berpacaran aku tak peduli. Aku merasa nyaman… mendengar suaranya dan mendengar tawanya, dia selalu menjalani kehidupannya dengan santai, seolah dia tidak pernah merencanakan hidupnya esok akan bagaimana, dia biarkan hidupnya mengalir. Tapi itulah yang ku suka, tapi hal itu pula yang pada akhirnya membuat aku benci.

Ardian datang lebih awal daripada adit, mungkin jika adit datang lebih awal, aku akan jatuh cinta padanya.

Aditya…
Aku mengenalnya karena perjodohan orang tua. Saat itu aku sedang menikmati kedekatanku dengan ardian.
Entahlah, aku tidak tahu kapan cinta itu datang di hati adit, aku tak mengerti mengapa adit sangat ingin menikah denganku, padahal perkenalan ini amat singkat. Entahlah, apakah aku merasa hal yang sama dengan adit? Aku tak tahu. Tapi yang pasti aku kagum akan kegigihan dan perhatian dia.

Hubunganku dengan adit juga tak pasti, yang pasti aku pernah menyakitinya karena aku menolaknya

Tapi hingga saat ini seolah dia tak menyerah untuk mengejarku..
Atau mungkin karena target hidup dia yang sudah tersusun rapi dari tahun ketahun. Dia manargetkan menikah pada tahun ini, pada usia dia yang ke 27. itulah adit, dia selalu menyusun rencana hidupnya jauh kedepan. Bahkan 10 tahun, 20 tahun kedepan sudah disusunnya secara terperinci. Tapi itulah yang membuat aku menolaknya, aku belum lama mengenalnya, aku pernah bertanya padanya, apakah saat dia menulis target hidupnya untuk menikah tahun ini, dia membayangkan wanita yang akan di nikahi itu siapa? Aku yakin, wanita yang dia bayangkan bukan aku, tapi orang lain, entah aku tak pernah mau tahu siapa wanita itu. Aku tak pernah ada dalam rencana hidup dia, karena perkenalan kita masih sangat singkat, tapi mengapa harus aku yang harus terjebak dalam target hidupnya?

Sungguh adit dan ardian adalah dua pribadi yang bertolak belakang, walaupun inisial nama mereka sama

Aku adalah seorang wanita, yang selama 3 bulan ini dilema dengan perasaanku sendiri. Secara jelas aku menjelaskan perasaanku terhadap 2 laki-laki itu pada perkenalan mereka. Aku seorang yang sangat simple dalam hal mencintai seseorang, aku selalu jatuh cinta karena hal-hal yang sederhana, tapi seringkali jatuh cinta tanpa sebuah alasan. Kadang perasaan itu datang tanpa aku tahu dan mengapa harus pada orang tersebut.

Aku sudah bosan menjalani kegagalan perjalanan cintaku, beberapa bulan sebelum aku mengenal ardian dan adit, aku memutuskan untuk menyerahkan kepada orangtuaku utuk memilih seseorang untukku, oleh karena itu mereka mengenalkanku pada adit, anak seorang teman bapak. Karena sudah terlanjur berjanji akan mencoba untuk menerima siapapun yang mereka pilih aku menyetujui untuk bertemu dan mencoba untuk mengenalnya.

Selama beberapa bulan aku mengenal mereka, aku semakin yakin akan perasaanku. Tapi saat aku menolak lamaran adit, keadaan sudah terbalik, ardian tidak lagi menginginkan aku menjadi bagian hidupnya. Aku tak tahu apakah alasan yang dia berikan adalah benar atau tidak, aku tak tahu. Saat aku menolak adit, banyak yang terluka, mama, bapak, adit, mbak tanti bahkan mungkin yang paling terluka adalah aku. Aku hanya memikirkan dan mengikuti perasaanku tanpa mau peduli perasaan orang lain, tapi apa yang aku dapat??? sekuat apapun aku meyakini perasaanku terhadapnya, toh sekarang dia mengabaikannya. Mungkin ini karma untukku…

Aku ingin sekali melupakan 2 nama itu dalam hidupku. Karena mereka membuat aku pusing. Aku merasakan apa yang adit rasa, aku merasakan bagaimana rasanya diabaikan, mengharapkan sesuatu yang tak pasti, tapi aku juga tak ingin mengabaikan perasaanku, karena hubunganku dengan ardian tak seperti yang aku harapkan. Dengan jelas dia mengatakan tidak mencintaiku, dia mungkin hanya mengganggap aku sekedar teman, seorang teman yang kesepian. Kisah ini bagaikan kisah cinta segitiga yang tak berujung. Jika aku tetap mementingkan perasaanku, ada seseorang yang terluka. Dan jika aku menerima cinta adit, aku sendiri yang akan terluka. Sampai akhirnya aku harus memutus untuk melupakan keduanya, agar tak ada yang merasa menang, agar semua merasakan perih yang sama. Tapi mungkin perih itu hanya untukku dan adit, karena kami sama-sama melibatkan perasaan yang dalam…

Entah apa yang aku harus ku ucapkan dipenghujung kisah ini, maaf atau terimakasih, yang pasti aku mendapatkan satu pelajaran yang sangat berharga dari kisah ini, aku akan mengucapakan 2 kata itu sebagai kata terakhirku. Maaf untuk semua yang secara sengaja atau tidak sengaja terluka karena masalah ini, untuk mama n bapak, maaf jika masalah ini membuat suasana kita sedikit berkurang keharmonisannya, maaf untuk adit yang sangat jelas terluka, maaf untuk ardian karena aku memaksakan sesuatu yang sudah pasti ku tahu itu tak mungkin.

Terimakasih untuk semua yang telah ikut mengukir sebuah kisah ini untukku.

Saat ini aku sedang mencoba untuk mengistirahatkan hati dan pikiranku, aku harus berusaha agar aku tak berkubang lagi pada kisah yang sama dan orang yang sama… walau sulit, aku harus bisa merelakan dan melupakan semua…
Aku ingin menuliskan sebuah puisi sebagai akhir dari kisah ini…

Mencinta…(ku menunggu)

Kadang, Tuhan yang mengetahui yang terbaik
Akan memberi kesusahan untuk menguji kita
Kadang, Ia pun melukai hati kita
Supaya hikmahnya bisa tertanam amat dalam
Jika kita kehilangan cinta..
Maka ada alasan dibaliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti
Namum kita tetap harus percaya
Bahwa ketika ia akan mengambil sesuatu
Ia telah siap memberi yang lebih baik…
MENGAPA MENUNGGU????
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan
Kita tak ingin tergesa-gesa…
KARENA…..
Walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tak ingin sembrono…
KARENA…..
Walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai…
Kita tak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian cinta
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu…
BAGIKU….
Lebih baik menunggu orang yang kita inginkan…
Ketimbang memilih apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai
Ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidupku terlampau singkat untuk dilewatkan bersama
PILIHAN YANG SALAH
Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius
PERLU KAU KETAHUI
Bahwa bunga tidak mekar dalam semalam
Kehidupan dirajut dalam rahim selama 9 bulan
Cinta yang agung terus tumbuh selama kehidupan ini
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal iman, keberanian dan pengharapan….
Penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan
PADA AKHIRNYA TUHAN…
Dalam segala hikmah dan kasihnya….
Meminta kita menunggu….
KARENA…
Alasan yang penting!!!!!!


Cerpen Cinta Dari : allisa dikirim pada tanggal  25 Jan 2008diambil dari www.wismacinta.com
   Lama dari mereka terbuang,begitu mudah tersingkirkan. Di tengah kezaliman,mengantar ruang kenistaan. Bertahan dari keadaan,berjuang untuk hidup. Bukan mereka pemalas, ataupun pembual belaka adanya. Mandi keringat, banting tulang tak segan mereka lakukan,meskipun hanya untuk bertahan hidup.

   Teringat kembali ku pada sebagian kisah diantaranya,..mati bersama yang tersayang.

  Bersama 4 buah hatinya,pemulung lusuh mencoba bertahan,istri menghilang pergi bersama kelaliman,tanpa kesetiaan dan tanggung jawab.Menyusuri jalan,mengais bersama sampah,bau busuk sahabatnya.Tak malu ia menunggu,… sebagian orang yang membuang sisa makanannya.Ya,… ya,.. hanya tuk bertahan.

   Hidup yang selalu di hampiri kesedihan,setiap pulang buah hatinya kian selalu menanyakan “bapak bawa apa?”,”ibu kapan pulang?”,”kenapa kami tak sekolah?”,pedih,… perih,.. menusuk dalam hati yang terasa pasti.Terbesit hati tuk mengakhiri penderitaan yang di alami kian terus menghantui.Pemulung itu mencoba meracuni buah hatinya dan mati bersama mereka.Di putuskannya hal itu.

   Dengan menjual apa apa yang masih dia punya dan apa apa yang ada,di belikannya baju baju indah tuk buah hatinya,di belikannya makan makanan lezat tuk buah hatinya dan meracuninya.,,,
“ Nak sini, kita berkumpul,bapak ada kabar gembira untuk kalian.Hari ini bapak banyak rejeki,maka bapak belikan ini untuk kalian,dan baju ini dari ibu kalian.Besok ibu… ingin bertemu kalian dengan memakai baju ini,besok pagi sekali kita berangkat,maka pakailah baju ini sekarang supaya besok tidak terlambat”

   Serasa angin syurga menyapa anak anak itu, ceria dengan baju baju itu .

   “Sekarang makanlah kalian”
“Tidak,.. kami mau bapak yang menyuapin kami” Sahut anak sulungnya
Senyum bersama tangis hati, merona di muka pemulung,”Baiklah,, bapak akan menyuapin kalian satu persatu,dari puteri(anak bungsu) dulu ya,,?”
Mengangguk mereka seraya tak sabar menunggu.Satu persatu di suapinnya,penuh keceriaan di muka mereka dan seusainya di suruh tidur mereka,saatnya giliran pemulung yang makan makanan itu.

   Bersama malam gelap gulita,…tlah terasa senja tiba,manakala menyapa seorang teman dari pintu luar…. Guna mengajak mengais sampah.
“Di….. wardi… kamu gak kerja ya…?”
Terbangun kaget pemulung… “Di mana aku,..ini Syurga.. apa Neraka..?”
Melihatnya ke samping buah hatinya masih tertidur,mencoba membangunkan mereka,.. dan,… tak bangun jua,…
“Mereka,… mereka,… tlah mati,… aku,..membunuh mereka,kenapa ku tak bersama mereka?”
Hanya tangis kesedihan penuh penyesalan,.. karena terundang suara tangisan,sesegera mungkin teman di luar,masuk rumah pemulung.

Sekarangpun pemulung itu harus meratapi kesedihannya di balik jeruji besi.
Sebenarnya siapa yang seharusnya merasa paling bersalah dalam kisah ini.

Rabu, 30 Maret 2011

  Bunga Cantika adalah seorang gadis remaja yang baik, supel, ramah, disukai banyak pria, dan cantik seperti namanya. Dia berasal dari keluarga yang kaya, ayahnya bernama Rudi Dermawan dan ibunya bernama Rika Lestari. Bunga memang memiliki segalanya, namun dia tidak pernah merasa bahagia dengan apa yang dimilikinya. Bunga merasa seperti itu karena kedua orang tuanya tidak pernah mempedulikan dia, ayahnya sibuk dengan perusahaan-perusahaannya yang ada diberbagai kota, sedangkan ibunya sibuk dengan arisan dan belanja atau liburan ke luar negeri sampai lupa dengan Bunga. Bagi kedua orang tua Bunga, memberikan apapun yang diinginkan Bunga, merupakan tanda kasih sayang yang besar, padahal Bunga tidak menikmati itu semua. Dirumah, dia hanya tinggal dengan pembantu, tukang kebun, sopir, dan satpamnya, karena kedua orang tuanya jarang berada dirumah, mereka lah yang selama ini mengerti Bunga.

   Bunga bersekolah disalah satu SMA ternama di Jakarta yaitu SMA Harapan Bangsa. Disekolah, dia terkenal sebagai siswi yang paling cantik, pandai, aktif, dan kreatif. bunga sering memenangkan berbagai lomba, baik akademis maupun non akademis yang diadakan diwilayah Jakarta dan sekitarnya. Disekolah, dia mempunyai banyak teman baik pria dan wanita. Saat bel istirahat berbunyi teman-teman wanitanya mengajak ke kantin. 'Bunga, kekantin yuk, laper banget aku' kata Chika salah satu teman Bunga.'Ayo deh, aku juga lapar banget' kata Bunga dengan semangat. Sesampainya dikantin mereka memesan berbagai macam makanan, setelah itu duduk dibangku yang paling pojok. 'Sayang bayarin kita-kita ya, kita lagi nggak bawa duit semua soalnya' kata Natania dengan wajah yang sok melas. 'Hemm.. itu sih gampang, pokoknya kalian makan aja dulu, kalian senag aku juga ikut senang kok' kata Bunga. 'Makasih Bunga Cantika sayangku' kata Chika dan Natania senang.

   Selama ini Bunga tidak sadar jika Chika dan Natania hanya memanfaatkannya kekayaannya saja. Setelah selesai makan, mereka langsung kembali kekelas. Dua jam kemudian bel pulang sekolah selesai berbunyi. 'Bunga, hari ini aku sama Natania pulang sama kamu ya' kata Chika. 'Ok..Ok' kataBunga singkat. Bunga selalu diantar jemput oleh sopirnya dengan mobil dan tidak sekali dua kali Chika dan Natania minta diantar dan dijemput oleh Bunga. Saat dimobil, 'Chika, Natania, besok kan hari minggu, kita jalan-jalan yuk' kata Bunga. 'Aduh.. Sori sayang, besok aku nggak bisa soalnyaada acara keluarga' kata Chika. 'Aku juga nggak bisa Bung, soalnya aku mau anterin mamaku ke Salon' kata Natania. 'Ouwww...Gitu ya. ya udah nggak papa kok' kata Bunga agak sedih. Sesampainya dirumah Chika, 'Makasih ya' kata Chika. 'Aku turun dirumah Chika aja deh, nanti aku jalan aja kerumah soalnya rumahku kan dibelakang rumah Chika' kata Natania.

   'Ouw gitu, kalo gitu aku langsung pulang saja ya' kata Bunga. 'Ok deh... hati-hati ya, makasih', kata Chika dan Natania. 'Iya, sama-sama' kata Bunga.Setelah mereka berdua turun 'Bunga itu bego banget ya, mau-mau aja kita suruh-suruh terus' kata Natania. 'Iya...Bego banget tu anak, mudah-mudahan aja dia bego terus ya' kata Chika. 'Ha..Ha..Ha..' mereka tertawa dengan senangnya.

   Keesokan harinya, diminggu pagi yang sangat cerah, Bunga bangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya. Dia langsung menuju ke dapur, menemui mbak Mina Pembantunya. 'Mbak, mama sama papa mana?' kata Bunga dengan pelan karena masih mengantuk. 'Papa berangkat ke Surabaya non tadi pagi, katanya ada urusan yang harus diselesaikan. Kalau mama, barusan aja pergi kerumah tante Nia, katanya ada arisan disana' kata mbak Mina menjelaskan.

   'Ya ampun.. Hari minggu gini terus, Bunga kesepian mbak' kata Bunga dengan nada yang sedih. 'Sabar ya non,  suatu saat nanti mama dan papa non pasti ada waktu buat non' kata mbak Mina. 'Iya, mudah-mudahan sih gitu mbak. Ya udah aku balik kekamar mbak' kata Bunga. Dikamar, dia menangis karena keadaanya yang seperti ini terus-menerus. Akhirnya dia menelpon pacarnya yang bernama Rio, agar Rio datang kerumah untuk menemaninya. 

   'Halo, selamat pagi sayang' kata Bunga. 'Iya.. Selamat pagi juga sayangku, ada apa telpon aku pagi-pagi gini' kata Rio. 'Sayang bisa kerumahku sekarang? aku kesepian dirumah' kata Bunga. 'Ok..Ok..aku kesana satu jam lagi ya, aku mau mandi dulu, apa sih yang nggak buat pacarku yang paling cantik ini..He..he..'kata Rio sedikit menggombal. 'Makasih sayang, kamu emang pacarku yang paling baik, aku tunggu kamu sayang, bye..' kata Bunga mengakhiri percakapan itu.

   'Oke sayang bye..' kata Rio. Setelah menelpon, Bunga langsung mandi. Satu jam kemudian Rio datang kerumah Bunga. Dirumah Bunga, mereka bercanda, bercerita, dan menonton DVD. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore. Rio pun pulang dari rumah Bunga. 


   Keesokan harinya disekolah. Bunga ke sekolah dengan suka cita, dia menyapa semua orang yang bertemu dengannya, tetapi sebenarnya hatinya masih sangat sedih. Saat sampai didepan kelas, dia tidak sengaja mendengar percakapan antara Chika dan Natania. 'Mana sih pembantu kita yang paling bego itu?' kata Chika. 'Pembantu? Siapa Chik?' kata Natania. 'Ya sapa lagi kalau bukan si Bunga Cantika yang bego itu, yang selalu nurutin apapun permintaan kita' kata Chika sewot. 'Iya ya, mana sih tu anak?' kata Natania.


   Mendengar itu semua, Bunga sangat marah dan langsung menangis, dia akhirna tidak masuk kelas dan memutuskan kerumah Rio. Sesampainya dirumah Rio, dia langsung masuk ke ruang tamu dan melihat Rio sedang bermesraan dengan wanita lain. Melihat itu semua perasaan Bunga semakin hancur. Bunga langsung pulang kerumah dan menangis sekencang-kencangnya didalam kamar. Setelah semua kejadian itu, Bunga berubah menjadi gadis remaja yang sangat nakal, pemalas, sombong, dan tidak peduli dengan orang lain. Bunga sering keluar malam, ke diskotik, minum minuman keras, memakai narkoba, dan terjerumus sex bebas.


   Baginya melakukan hal itu bisa menghilangkan stresnya. Sampai akhirnya Bunga hamil diluar nikah dan melakukan aborsi. Setelah kejadian itu kedua orang tua Bunga sangat menyesal karena selama ini kurang perhatian dengan Bunga. Akhirnya, kedua orang tua Bunga berubah menjadi sangat perhatian dengan Bunga dan selalu ada untuk Bunga. Akhirnya, mereka pun hidup bahagia, dan menjadikan masa lalu menjadi sebuah pelajaran.

   Pagi itu Michelle bergegas untuk berangkat ke sekolah, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Saat tiba di sekolah, bel tanda masuk telah berbunyi dan gadis keturunan Amerika tersebut langsung lari menuju ke ruang kelasnya. Beberapa saat kemudian, seorang guru masuk ke ruang kelas dan mulai mengajar. hari itu, pelajaran berlangsung seperti biasa, dan Michelle begitu bersemangat mengikuti setiap mata pelajaran yang ada.

   Ia memang termasuk siswa yang pandai dikelasnya. Ibunya berdarah Indonesia, sedangkan ayahnya warga negara Amerika, oleh karena itu Michelle memiliki wajah Indo yang begitu menarik, perpaduan antara Indonesia dan Amerika. Hal ini tentu menjadi nilai lebih baginya. Apalagi, ia dikenal sebagai anak yang supel dan mudah bergaul dikalangan teman-temannya.


   Ayahnya bekerja dinegara asalnya, Amerika. Ia hanya pulang ke Indonesia seminggu sekali pada akhir pekan untuk bertemu dengan istri dan anaknya. Ayahnya juga selalu membawakan makanan-makanan kesukaannya saat pulang. Minggu ini ayahnya pulang dengan membawakannya sekotak cokelat Swiss yang besar. Ia berniat membagikannya pada teman-teman di kelasnya.


   Michelle sekolah di salah satu sekolah internasional di Jakarta, dan setiap hari Sabtu, dikhususkan untuk kegiatan character building, dimana karakter setiap siswa dibentuk, menggali potensi siswa dan mempererat kebersamaan diantara mereka. Hari itu Michelle membagikan cokelat dari ayahnya kepada teman-temannya dengan bahagia. Salah seorang temannya yang bernama Catherine bergumam 'betapa sempurnanya kehidupan Michelle'. Catherine memang dikenal sebagai satu-satunya anak dari keluarga kurang mampu yang sekolah disekolah ternama itu. Catherine dapat sekolah disitu karena ia mendapat beasiswa atas prestasi belajar yang ia miliki.


   Teman-teman Michelle dikelas , rata-rata adalah anak orang kaya. Mereka juga cukup angkuh dan memandang rendah Catherine. Mereka selalu memanfaatkan Catherine. Hanya Michelle yang baik dan mau berteman dengannya. Setiap mendapat tugas dari guru, maka teman-teman sekelasnya itu selalu menyuruh Catherine mengerjakan tugas itu bagi mereka. 'Hei, kamu harus mengerjakan tugas kami semua' kata Nindya, teman sekelasnya. Catherine menjawab dengan suara bergetar 'ta..Tapi..'. 'Ah.. Tidak ada tapi-tapi. Kalau kau tidak mengerjakan, kau akan tahu akibatnya' gertak Nindya. AKhirnya Catherine hanya bisa tertunduk dan berkata 'baiklah'. Dalam situasi seperti itu, biasanya Michelle yang selalu membantu Catherine. Namun kali ini Michelle tidak muncul. Akhir-akhir ini Michelle jarang masuk sekolah. Saat Michelle masuk sekolah, ia menjadi anak yang aneh. Ia tidak lagi ceria dan supel lagi. Ia menjadi sangat berubah dan berbeda dari sebelumnya. Michelle yang dulu adalah anak yang pandai, ceria, ramah, dan baik sudah berubah. Berganti menjadi Michelle yang cuek, semena-mena, sombong, dan prestasinya menurun drastis.


   Ternyata semua perubahan yang terjadi pada diri Michelle berawal dari keluarganya. Dirumah, ayah dan ibunya sering bertengkar. Mulanya itu hanyalah konflik sederhana yang biasa ada didalam keluarga. Namun lama-kelamaan, ayahnya sudah tidak pernah pulang ke rumah dan ibunya juga tidak memperhatikannya lagi. Michelle merasa sangat tertekan menghadapi situasi ini. Apalagi ia adalah remaja SMA yang sangat memerlukan perhatian dan kasih sayang dari keluarganya. 


   Namun, karena ia tidak mendapatkan perhatian itu dari orang tuanya, maka ia melampiaskan kekecewaannya terhadap hal-hal lain yang bisa membuatnya senang. Suatu waktu, teman sekolahnya meiliaht ia sedang muruh. Kemudian, menghampiri Michelle dan bertanya 'hai, kenapa kau terlihat sedih?' Tanpa sadar, Michelle mulai menceritakan masalahnya. 'Aku membutuhkan sesuatu yang bisa membuatku bahagia' imbuhnya. 'Sudahlah, lupakan saja masalahmu. Ayo ikut aku, aku akan memberimu sesuatu yang bisa membuatmu gembira dan melupakan masalahmu' bujuk Ria, temannya itu.


   Awalnya Michelle menolah, namun Ria terus memaksa dan membujuknya. Sampai akhirnya, dengan hati-hati Michelle mengambil serbuk itu. 'Apakah akan baik-baik saja?' tanya Michelle. Ria dengan cepat dan tanggap berkata 'tentu saja, hidupmu akan menjadi lebih indah'. Perlahan namun pasti, Michelle menghirup serbuk itu. Awalnya ia merasa aneh, namun untuk yang kedua dan ketiga kalinya, ia mulai terbiasa.


   Hal ini menjadi titik awal dari keterpurukan dalam hidupnya. Ia mulai terjerumus dalam kehidupan teman-teman sekelasnya yang memiliki pergaulan kurang baik. Setiap hari ia pergi kediskotik bersama teman-temannya. Setiap kali ia mengingat masalahnya dan mengalami stress, maka ia lari pada narkoba. Begitulah kehidupannya saat ini. Sangat menyedihkan, karena ia merusak dirinya sendiri tanpa sadar. Pernah sesekali Catherine menegurnya 'Michelle, kenapa kamu sekarang berubah?' Namun Michelle malah membentaknya 'Diam kau! Kamu itu tidak tahu apa-apa!' Catherine tersentak dan hanya dapat berkata 'Maafkan aku, aku hanya berharap kamu bisa jadi lebih baik' lalu ia pergi meninggalkan Michelle. Michelle sama sekali sudah menutup pintu hatinya dan terus terjerembab dalam dunianya.


   Suatu kali, saat ia sedang berada di diskotik sampai tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum alkhohol, tiba-tiba ada razia. Michelle yang tergeletak dibar ditinggalkan begitu saja oleh teman-temannya. Celakanya disaku bajunya, ia juga membawa narkoba. Sehingga pada saat polisi masuk, polisi tersebut mendapati Michelle yang tergeletak dibar dan langsung menggeledah barang-barangnya. Polisi menemukan narkoba, dan membawanya ke kantor polisi. Michelle baru sadarkan diri saat ia berada dikantor polisi. Polisi langsung memberi beberapa pertanyaan kepada Michelle dan mengintrogasinya. Singkatnya, Michelle ditahan di penjara dan teman-temannya sudah tidak lagi peduli kepadanya. Teman-temannya tidak mau terlibat jika Michelle ada dalam masalah seperti ini. Hanya Catherine, satu-satunya teman yang mau mengunjunginya dikantor polisi dan menghiburnya. 'Kenapa kau masih mau berteman dengan seorang tahanan sepertiku?' tanya Michelle. 'Kau adalah temanku, dan selamanya adalah temanku Michelle. Aku mengasihimu' jawab Catherine. Dengan berlinang air mata Michelle berkata 'Maafkan aku, aku terlalu jahat kepadamu, tapi kau sangat baik padaku. Aku berjanji, aku akan berubah menjadi lebih baik'. Kemudian Catherine memeluk Michelle seraya berkata 'Aku telah memafkanmu'.
Cinta dan air mata
                                                                                                                      
semakin ku ingin melupakan …

semakin ku ingin bersamamu …

tak ku sadari kini semua telah terjadi …

ku tak ingin kau pergi …

tinggal kan ku sendiri …

ku ingin kan kau selalu disini …

walau tak bisa ku miliki ….

    Alunan lagu itu mengalun dengan indah, semakin membuat aku terhanyut dalam lamunan. lagu yang begitu bisa membuat aku tertegun dan meneteskan air mata, air mata kesedihan yang selama ini aku pendam jauh rapat-rapat dan selalu terkunci dalam hatiku yang semakin hari semakin buat aku tersiksa.

    Kenangan itu, waktu itu, tempat itu, senyum,tawa dan tangis itu ingin ku ulang kembali. andai saja waktu bisa ku hentikan dan aku ingin kembali di masa itu. di masa yang penuh kenangan. walau kenangan itu menyakitkan tapi aku mau itu kembali dalam hidupku dan aku ingin itu bukanlah sekedar mimpi yang selalu datang di setiap malam ku. malam yang selalu buat aku menangis dan merasa bersalah pada diri ku sendiri.

    Walau waktu itu telah berlalu rasanya baru sebentar dan terasa sangat singkat sekali. inilah awal kenangan itu.

    Matahari mulai menampakan sinarnya, burung mulai berkicau dan suasana pun semakin ramai, aku masih malas untuk bangun aku merasa amat ngantuk. kenapa pagi begitu singkat pikir ku ….. aku kesal dan aku lelah menyambut pagi maklumlah itu semua karna matematika dan aku malas harus berhadapan dengan Pak Arfan yang galak dan killer abizz…

    Oci… bangun lagi tu dah jam berapa ? ntar terlambat lo ke sekolahnya ?? kak Yudi ja dah siap kok tu lihat dia lagi mo sarapan.

    Mama menghampiri ku dan membangunkan aku lagi, dengan malas aku pun mengikuti kemauan mama dan bergegas menuju kamar mandi. setelah siap aku pun pergi keluar dan depan rumah kak Yudi teriak-teriak memanggilku.

    Oci … ci …? cepat donk ntar kakak juga terlambat neh !!! mana cewek kakak belum di jemput lagi. dasar keong lelet aja kerjaannya.

    Dengan wajah kesal aku berlari menuju kak Yudi sambil menampar pundaknya. dasar kakak ngak ngertiin adeknya. cewek itu kalau mau pergi tentu donk harus dandan dulu. tapi kalau kakak yang lama itu perlu di curigai.. ujar ku menggoda kak Yudi.

    Dah ah … cepatan donk naik motornya dan pegangan ya kakak mau ngebut. jangan donk kak ntar bilangin mama lo… terserah ujar kak yudi lagi. Ya ampun telat dech ….sampe sekolahnya ujar ku. tapi dengan berbagai cara dan akhirnya aku juga diperbolehkah masuk. sampai di depan kelas langkah ku terhenti karna guru killer itu telah sampai duluan dari aku.

    Dengan penuh keberanian aku ketuk juga pintu kelas aku telah menebak apa yang terjadi selanjutnya dan akhirnya aku sampai dilapangan sambil berdiri dengan kaki sebelah. tapi di sana aku gak sendiri karna ku lihat senyum konyol dian dan via menantiku disana. tapi untungnya yang ditugaskan menjaga kami adalah kak Rico. dan dia juga siswa terbaik di sekolah ku.

    Kak … boleh gak aku beli minum haus neh ?! masak sih kakak gak kasihan sama kita. tanpa banyak kata kak rico menyodorkan minumannya pada ku dan alhamdulillah akhirnya tubuh ku menjadi segar kembali. thanks yach kak rico. kak rico pun tersenyum padaku. setelah kejadian itu aku dan kak rico jadi akrab, dan sering ke kantin bareng dan pulang bareng. pokoknya hari-hari yang aku jalani menjadi lebih bermakna dan lebih berarti dan aku ingin pagi itu cepat kembali. apa ini cinta …?? ternyata cinta itu indah gak seburuk yang dibayang kan dian ataupun via yang bilang kalau cinta itu menyakitkan dan orang bilang cinta itu tak harus memiliki itu bohong ci …? kata via sedih. cinta itu akan lebih sakit bila kita tidak bisa memiliki orang yang kita cintai. masak sech aku gak percaya vie …?? ya iyalah kamu gak percaya ci. kan kamu belum merasakannya sendiri ci..??suatu saat bila kamu merasakan itu pasti kamu akan merasakan apa yang aku katakan tadi dan mungkin akan lebih sakit. jangan donk vie masak kamu tega lihat sahabat kamu sendiri sakit. apa gak ada doa yang indah untuk sahabatmu ini. abiznya kamu gak percaya sech .. ??ujarnya manyun…he..hee…

    Siang itu kebetalan gak belajar karna ada pertandingan antar sekolah. aku duduk santai  di kelas bersama sohibku yaitu dian dan via. dan di pintu aku lihat Rudi,Alvin, Andi dan Jody sedang berdiri di depan kelasku. lo kok jadi rame vie ??tunggu bentar ci … itu kan teman-temannya kak Rico?? ada apa yach … dan ternyata ada juga kak rico di sana.

    aku kaget dan rasa itu menjadi aneh dihati dan pikiranku. aku jadi gugup sendiri. tiba-tiba kak rico menghampiriku dan teman-temannya juga mengikuti dari belakang.

    dan apa yang terjadi selanjutnya aku merasa bagaikan mimpi kak rico nembak aku di depan teman-temanku dan teman-temannya? aku merasa kalau dia adalah cowok yang berani. keadaan kelas pun menjadi rame dan semakin rame…dan aku bahagia kok.

    Pulangnya aku dianterin maklumlah baru jadian jadi yang ngrasain yang senang-senangnya aja dulu..nanti malam kan malam minggu boleh gak aku datang kerumah mu ci…?aku kaget sekali kan seumur-umur belum ada cowok yang special datang kerumahku lagian aku juga gak berani sama papa. kalau mama sich bisa diajak ngomong tapi kalau papa ?? agak ngeri juga aku membayangkannya.

    eh … kok jadi diem sich gak boleh ya kakak datang kerumah?? gak gitu juga kok kak…,gimana kalau kita ketemuannya di lain tempat ja kak … ?? kakak ngrtikan maksud aku?? ok’ dech kalau itu maunya oci … kakak kan turutin kok. ntar malam ya kak ntar oci kabari lagi dimana tempatnya.

    Malam itu aku dandan yang terbaik agar gak ngecewain kak rico. lagian  gak enak di lihat kalau cowoknya dah keren masak ceweknya …. he …he … aku jadi malu. ma ..?aku kerumah via dulu ya mau bikin Pr kimia. siapa yang antar ci kata papa lagi …. si Ferdian pa ?ya ampun napa sech kok pake bohong segala??pikir ku dalam hati jadi repot nech cepat-cepat ku sms ferdian. supaya cepat jemput aku.  gimana sih ci … aku kan lagi di rumah yayang aku. gak bisa dech aku jemput kamu sih pake bo’ong sam papa kamu tuch kamu juga yang repot tapi jangan bawa-bawa aku donk?? kata ferdian dalam smsnya.

    Ya ampun dian Cuma kamu yang aku harapin kan kamu teman aku dari kecil sampe sekarang kok gak mau Bantu. lihat aja ntar aku gak mau maen sama kamu lagi. ok’ dech kalau gitu aku jemput ya.. he…akhirnya dian gak kan tega lihat aku seperti ini. benar-benar setia kawan. thanks ya yan untung ada kamu, lo kok berhenti disini ujarnya lagi. jangan cerewet dech tu yang jemput undah ada nunggu di sana. o… gitu ya ??!

    Malam itu begitu indah terasa … karna itu adalah hari pertama aku jalani ini bersama kak rico. cinta itu gak seburuk yang lo bayangin vie ujar ku dalam hati. begitu indah kisah cinta itu andai semua ini akan selalu menemani ku selamanya. aku begitu ingin kak rico selalu bersama ku karna ku takut kehilangan dia. karna dia hidupku banyak berubah, berubah penuh warna seperti pelangi yang mempunyai 7 warna. warna-warna yang indah. aku yakin kami bisa bertahan selama cinta itu terus indah dalam hidup kami. akhirnya kisah itu menjadi kisah yang buram dan menyakitkan. orang tua ku pindah ke kampung halaman mama. karna disana papa akan membuka usaha yang baru. aku begitu sedih dan kecewa aku gak pernah bayangin kalau harus jauh dari kak rico dan jauh dari teman-temanku ferdian dan via sahabat yang begitu indah dari kecil hingga sekarang. hari terakhir aku disana hari itu hari selasa pagi, via dan ferdian datang ke rumah sambil nangis kok mendadak sih ci pindahnya??kak rico udah tau belon?? dengan lemas aku jawab belum vie??kasihan dia aku gak tega harus bilang ini semua dengan kak rico. kamu harus bisa ci … yux lah kita ke sekolahan uajarnya lagi sekalian ambil surat pindah kamu. aku pun pergi ke sekolah dengan hati yang tak menentu perasaan sedih yang selalu menghampiriku. aku ke kantor sekolah dan berpamitan pada guru dan teman-temanku, tiba-tiba kak andi keluar dari kantor guru dan dia kaget lihat aku. kamu mau kemana ci …??pindah ya?kok gak bilang?kasihan teman aku .. pasti dia sedih benget.mana kelas kami gak bisa keluar soalnya lagi belajar dengan pak arfa’i. aku akan beritahu rico ya kamu tunggu disini ya ci ujarnya lagi…aku diam sambil menghapus air mataku perasaan sedih dan bersalah itu kembali datang menghantuiku.

    Tiba-tiba kak rico keluar sambil berkata “tega kamu ci kenapa harus oci yang pergi, gimana dengan kakak?kakak dah terlanjur sayang sama oci”.ujar kak rico dengan air mata belum sempat aku berkatak apa-apa kak rico pergi begitu saja dari ku dan berlari semakin jauh. ya Tuhan … aku gak sanggup lihat kak rico seperti itu aku gak pernah selama ini melihat kak rico sesedih itu. cinta itu begitu sakit terasa cinta yang terpisah karna kehidupan.

    Aku pergi meninggalkan kota kenangan itu kenangan manis yang tak mungkin terlupakan. via yang menangis dan memeluk erat dan ferdian yang tertegun diam sambil menatapku sedih. dan kak rico yang kecewa dan aku tak bisa bayangin semua itu. dalam perjalanan aku hanya bisa menangis dan berharap akan bisa melupakan semua itu.

    3 tahun berlalu tapi semua itu masih gak bisa aku lupakan dan saat itu pula aku berpacaran tapi gak ada yang seperti kak rico yang penuh dengan pengertian. ya Tuhan kenapa aku gak bisa melupakan itu. pada saat itu aku menatap bintang dan satu bintang jatuh dan cepat-cepat aku berdoa. ya Tuhan aku ingin bertemu kembali dengan kak rico aku gak akan tenang sebelum aku bertemu dengannya dan menebus kembali salah ku pada dia.

    setelah tamat SMA aku berencana akan kembali ke kota kenangan itu, aku kembali dengan penuh harapan semoga bisa bertemu dengan kak rico lagi dan ingin meminta maaf karna sebelum mendapatkan maafnya aku gak kan tenang dan selalu gagal dalam menjalin hubungan dengan siapun itu mungkin itu karma bagiku karna meninggalkan seseorang yang tidak bersalah.

    di dalam mobil aku selalu diam. minum ci kata Ricky tapi aku diam saja. napa sih harus diam gak suka ya jalan sama kakak mu yang ganteng ne? lebay lo ki … masak itam kayak gini di bilang ganteng. abiznya di tawari makan gak mau di tawari minum juga gak mau. aku khawatir dan berharap kalau aku ke sana aku harus ngapain?kan dah 4 tahun aku gak kembali. ya ampun ci itu aja dipikirin? ujarnya ketawa. ternyata di sini banyak berubah ya ki … tu lihat gedungnya dah tinggi-tinggi.dulu gak ada mol sekarang dah ada. aku pengen banget ketemu kak rico yang ada dalam hati hanya perasaan senang, sedih telah bercampur menjadi satu dalam hatiku. sampai di sana aku disambut nenek dengan pelukan yang hangat. ya Allah nak baru sekarang kamu kesini sekarang dah besar n Ricky juga tambah tinggi sekarang. aku tersenyum senang dan tak lupa aku hubungi via kalau aku dah sampe di sana. via datang dan menangis. gimana kabarmu vie … aku baik aja ci aku kangen sama kamu ci. . aku juga kangen sama kamu via. ci ntar kita jjs ya mantap lo tempat wikend di sini. oy vie mana ferdian kok aku gak lihat? oy dian sekarang kuliah di yogya aku aja sekarang jarang ketemu dia paling-paling Cuma 1 tahun sekali itu pun kalau lagi mau lebaran. padahal aku kangen lo sam ferdian. ntar kalau dia pulang bilang ya kalau aku cari dia ke sini.

    sore pun beranjak aku masih duduk lemas karna usaha ku sia-sia. ya ampun vie ternyata kak rico gak di sini ya?ya ci setelah lulus SMA dia kuliah kedokteran di  Lampung. kembali air mataku jatuh ya Tuhan apa salah ku ternyata sulit sekali untuk aku temui cinta yang dulu. pedih banget terasa di hati mungkin ini karma pikirku.  vie besok aku pulang lagi, ya ampun ci Cuma 1 malam. mau gimana juga Ricky mau pulang katanyam, kataku berbohong padahal dalam hati hancur banget hancur-hancurnya. jauh-jauh aku datang tapi gak ada yang aku dapat. jangan kan bisa minta maaf lihat bayangannya aku gak dapat.

    Ci … pulangnya mendadak sih kakak kan masih capek dan pengen agak lama disini masih kangen sama nenek dan teman-teman kakak juga masih ngjak kakak jalan-jalan di danau. danau kataku …?ia ci… ya Tuhan danau itu banyak menyimpan kenangan. aku diam dan berlari ke kamar aku nangis karna dengan menangis maka hati kita  akan tenang, menangis kadang terlihat seperti orang bodoh tapi bagiku dengan menangis aku bisa menumpahkan segala sesuatu yang tak bisa diucapkan oleh mulut. menangis akan sedikit memberikan kita sejuta arti.kata-kata itu kembali teringat dalam benak ku.

    kenapa ci kamu nangis kata Ricky. kalau memang kamu pengennya pulang. kita akan pulang. aku gak mau lihat kamu nangis. ada masalah apa ci cerita donk. ntar aku bantuin. lagi pula kita kan bisa jadi teman yang baik emang selama ini kita gak pernah baik tapi aku tetap kakak sepupu kau walaupun umur kita gak terlalu jauh berbeda. aku menceritakan semua pada ricky aku menumpahkan kesedihanku dengannya. kalau gitu kita pulang besok dan aku janji kita kan kembali ke sini 3 bulan lagi kemungkinan besar itu adalah hari libur dan dia pasti akan pulang juga ke sini.

    Setelah 3 bulan berlalu ricky benar-benar menepati janjinya. dia kembali mengajak ku ke sana dengan harapan yang sama seperti aku. tepatnya tanggal 23 Juni 2010 aku kembali menginjakan kaki ku di sana. tapi waktu itu hujan turun dengan begitu deras. tapi mengapa perasaan ku gak enak seperti ada sesuatu yang terjadi.

   Dengan berlari-lari kecil aku menuju rumah nenek ku, disana ada via dan ferdian yang telah menunggu ku tapi kenapa mereka menangis. ya Tuhan apa yang terjadi pikir ku dalam hati via peluk aku dengan erat dan bilang kalau ada sesuatu yang telah pergi jangan kau menangis atau pun kau putus asa ya ci walaupun itu sangat berarti dalam kehidupan kita. karna yang pergi gak kan mungkin kembali. tanpa ku sadari aku pun ikut menangis walau aku masih bingung siapa yang pergi. rico telah gak ada ci tadi malam ia kecelakaan. ia tau kalau besok kamu akan kembali dia kelihatan bahagia sekali gak ada yang menyangka kalau itu adalah hari terakhirnya sebelum ia kembali ke hadapan Tuhan.

    Aku kaget dan setelah itu aku sadarkan diri. ya Tuhan inikah mimpi selama itu dengan kurun waktu yang panjang aku harus kembali dengan mimpi yang buruk dan yang paling buruk dalam hidupku. setelah kuat, aku ke makam kak rico dengan membawa bunga mawar ditemani oleh kedua sahabatku. aku menangis disana menangis dengan dengan penuh kesedihan air mata itu mengalir deras di pipiku.Tuhan aku kembali kesini dan aku tidak berharap kalau kak rico jadi milik ku lagi aku Cuma berharap kalau aku akan bertemu dia lagi. melihat senyumnya itu sudah cukup bagiku tapi kenapa ketika aku kembali lagi dia tidak ada dan pergi untuk selama-lamanya.

   Bunga kamboja itu jatuh di atas makamnya. mungkin ini kamboja di musim kemarau ya kemarau di hatiku walaupun sekarang musim hujan tapi terasa kemarau oleh ku. maaf kan aku kak?aku meninggalkan kakan karena keadaan dan aku berusaha untuk ketemu kakak lagi. kalau memang kita gak ditakdir kan untuk bersama. tapi aku bahagia karna punya kenangan bersama kakak. kenangan yang aku simpan sampe aku mati nanti. dan punya cerita yang penuh dengan cinta bersama kakak. walaupun kita  masih muda tapi itu kenangan terindah dalam hidupku.

    Dan tak kan pernah ku hapus dalam ingatanku. suatu saat nanti kalau aku menemukan cinta yang lain aku harap orang itu seperti kakak yang punya cinta dan kasih sayang yang tulus. aku gak berharap lebih tapi aku ingin bahagia. sekarang dunia kita telah berbeda dan aku berharap kakak bisa menerima maafku yang bertahun-tahun ingin aku katakan pada kakak. selamat jalan kak oci sayang kakak. kak oci tangan kecil itu memegang tanganku. ya ada apa dex?aku Indy adx kak rico kak oci gak kenal lagi ya sama aku. kata kak rico saat kak oci pindah aku baru umur 2 tahun, aku peluk Indy ini Indy yang kecil dulu, Indy yang sangat disayangi kak rico. Indy mau memberikan ini sama kakak waktu kak rico pulang dia belikan boneka ini katanya untuk kak oci. kak oci suka kan boneka ini. Indy memberikan boneka itu pada ku aku menangis dan memeluk boneka cimot itu. hanya kenangan yang bisa menjawab semua itu

    Aku pulang dengan hati yang membeku. tapi aku harap suatu saat nanti cinta sejati akan datang padaku. aku berharap cinta itu datang diakhir cerita. ketika mimpi tentang rico telah hilang dalam bayangku dan memulai semua dari sekarang dengan lembaran yang baru walaupun aku tau itu pahit dan sangat sulit untuk aku lupakan tapi semua itu telah berlalu dan tak mungkin akan kembali. hanya waktu yang bisa menjawab semua ini, waktu itu,tempat itu, tawa dan tangis itu kini tinggal kenangan. mimpi itu telah sirna bersama malam dan hembusan angin lalu. semua orang di sekelilingku  berharap aku akan bahagia dengan jalanku sendiri walau bukan bersama rico ternyata benar kata via dulu kalau cinta itu menyakitkan apabila kita tidak memiliki orang yang kita cintai. tapi aku akan berusaha bangkit dan memulai masa depanku yang masih terbentang luas.

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang telah dipesan.

Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak mau beli kue, Pak?" Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan".

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Tidak dek saya sudah kenyang".

Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda.

Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah".
Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini.

Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan. "Pak mau beli kue saya?", pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp 1.500,- dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja. "Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekahan dari saya buat adik".

Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta.

Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasihkan kepada orang lain. "Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?".

Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab, "Saya sudah berjanji sama ibu di rumah, ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis".

Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa "kerja itu adalah sebuah kehormatan", kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja di hadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang.

Suatu pantangan bagi ibunya, bila anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang ke rumah melihat ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang.

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan", ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.

CATATAN :

Semoga cerita di atas bisa menyadarkan kita tentang arti pentingnya kerja. Bukan sekadar untuk uang semata. Jangan sampai mata kita menjadi "hijau" karena uang sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya kebanggaan profesi yg kita miliki.

Sekecil apapun profesi itu, kalau kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, pasti akan berarti besar