Kamis, 31 Maret 2011

New Season

Tak terasa kini telah memasuki tahun 2110, aku beruntung bisa tetap hidup dan bertahan, mungkin bukan hanya aku saja yang bertahan, manusia yang memiliki uang dapat bertahan hidup ditengah kondisi bumi yang semakin kacau. Suhu bumi tak lagi ramah seperti yang dulu, tak ada lagi salju ataupun padang rumput.

Kelaparan melanda, seakan tak ada harapan untuk masa depan, hewan-hewan bahkan mulai musnah satu demi satu. Satu yang diselamatkan, beribu yang hilang. Aku pernah berpikir bahwa ini adalah akhir. Tapi kenyataan berkata jika hari telah banyak berganti. Kini manusia tidak bisa bernafas dengan lega, karena memang oksigen itu mulai menipis.
 
Jadi manusia menggunakan semacam alat bantu bernafas seperti baju selam dengan tabung oksigen di belakangnya. Jika bisa melalui hari adalah sebuah keajaiban.

Manusia telah hidup dalam satu pemerintahan pusat yang berada di Amerika. Hingga NASA mengumumkan bahwa NASA telah membuat sebuah kargo besar seperti tempat penampungan sisa manusia yang masih bertahan.

Aku harus bekerja extra untuk bisa pergi kesana. Karana orang bilang tempat itu seperti surga, karena bumi sekarang seperti neraka. Akhirnya aku mendapatkan uang yang cukup untuk berangkat.
 
 
Namun ada sejenis vaksin kekebalan tubuh yang mengharuskan aku untuk mendapatkannya, aku disuntik vaksin itu. Aku sangat senang, karena aku tidak akan memakai baju-baju berat ini dengan oksigen buatannya. Aku menuju surga.

Aku mendapat teman kamar yang yang sama dengan aku, namanya Angel. Kami mempunyai kebiasaan yang sama, yaitu suka mengisi dan membuat teka-teki silang. Kami sangat cocok.

Hari peluncuran akan segera datang, kami berdua bersiap menyambutnya dengan hati yang amat senang. Kami memasuki kargo itu mencari kamar kami dan akhirnya mendapatkannya. Kamar itu memang kecil, tapi itu muat untuk kita berdua.

Besok pagi adalah hari keberangkatan pesawat kargo ini, dan kabarnya pesawat ini di rancang hanya untuk mengorbit di sekitar bumi. Semua lapisan orang yang memiliki uang ada di sini, dari tiap-tiap bahasa, budaya, dan ciri khas ada disini. Tempat memang seperti hotel, tapi sangat banyak yang menginap bahkan tinggal di sini.

Esok telah tiba kami akan berangkat, mungkin ini adalah saat terakhir kali aku melihat bumi, melihat tanah kelahiranku, melihat teknologi yang mengubah sejarah dan menghancurkan sejarah itu sendiri. Sungguh banyak kenangan di bumi yang tak akan bisa aku lupakan. Banyak orang-orang baik di sana yang tak memiliki uang yang cukup untuk masuk ke pesawat ini.

Tiba-tiba pusat komando memberitahukan bahwa akan ada sebuah badai 30 menit lagi. Para awak pesawat itu segera mempercepat peluncuran pesawat kargo itu. Hitungan mundur terdengar, pemandangan dari kaca yang aku lihat berubah seketika menjadi asap. Dan aku merasa kamar ini bergoncang, seperti gempai dan aku mulai merasa mual, namun sahabat ku itu menenangkan aku.

Kini pesawat telah terbang tinggalkan bumi untuk selamanya, diantar badai yang menghancurkan landasan pesawat ini. Bumi semakin mengerikan. Di pesawat itu ada seperti petugas yang mendata kami lagi, aku sebutkan namaku, aku Ariel Kristant, dan petugas itu juga menanyakan nama temanku itu dan dia mengatakan namanya Angelina, kami tinggal satu kamar karena dia mengatakan pada petugas bahwa aku adalah adiknya dan cara itu berhasil mengelabuhi petugas itu. Walau namanya Angelina, aku lebih suka memanggilnya Angel.

Tak terasa bumi tidak kami pijak lagi,  kami sekarang berada di sekitar orbit bumi. Aku bisa melihat dengan jelas bumi seperti bola yang di tutupi dengan awan, aku melihat amerika seperti saat aku melihat globe, aku jiga bisa melihat bulan yang sangat besar di sini. Indah sekali, namun terkadang menakutkan. Angel selalu memberi aku pengetahuan baru tentang bulan, Angel sangat senang sekali mempelajari bulan dan ingin menjejakkan kakinya di sana.

Dia sangat berambisi ke sana, aku pun juga ingin ke sana, namun masih baru sejam kita berada dalam kargo di luar angkasa ini. Kami juga masih bingung menentukan pagi dan malam, karena dari sini semua terlihat sama. Hingga pusat komando memberi keputusan tentang penanggalan dan waktu.

Aku dan Angel memutuskan untuk pergi melihat-lihat situasi dalam kargo ini. Mata kami tertuju pada tempat seperti restourant yang sangat amat ramai. Kami mendapat informasi bahwa penghuni di sini berjumlah sekitar 500 orang dengan luas kargo sekitar 500x500 meter dengan 3 lantai, tanpa tempat untuk refresing atau tempat untuk melakukan aktifitas, kami seperti dikurung tapi itu juga untuk kebaikan kami sendiri, kini kami tak memakai alat bantu untuk bernafas karena di dalam kargo ini benar- benar canggih, semua bisa di pakai lagi.

Sudah 1 bulan aku berada disini dengan tenang, tak ada masalah sama sekali, begitu juga dengan Angel dia selalu mengamati bulan itu. Terkadang aku berada di sebelahnya dan menceritakan apa yang aku lakukan di bumi dulu. Angel juga demikian, kami bernostalgia di kargo itu, hingga sebuah asteroid datang dan menuju ke arah kargo tempat kita tinggal.

Sang kapten segera memutuskan bahwa kargo harus segera pergi meninggalkan tempat yang lama dan mendekat ke arah kargo nomer 1. kargo ini hanya ada 7 buah dan masing-masing hanya bisa menampung sekitar 500 orang jadi populasi manusia tinggal sedikit sekali.

Kargo-kargo itu sendiri tersebar di seluruh orbit bumi, kargo nomer 1 berada tepat di atas amerika utara, kargo nomer 2 berada tepat di atas brasil, kargo nomer 3 berada tepat di atas oceania kargo nomer  4 berada tepat di atas cina, kargo nomer 5 berada di atas rusia, kargo nomer 6 berada diatas australia, dan kargo kami yaitu kargo nomer 7 berada di atas afrika.

Asteroid itu memang kecil, tapi kecepatannya yang sangat tinggi itu teramat mengancam, besarnya sekitar luas Jepang. Saat kami dalam perjalanan menuju kargo nomer 1 yang berada di atas amerika. Aku tertidur, namun tidur itu menjadi hilang saat Angel membangunkan aku dan menyuruhku melihat sebuah peristiwa yang sangat luar biasa.

Asteroid itu melintasi atsmofer bumi dan terbakar namun tidak hancur. Lalu angel menyalakan televisi dan menyambungkannya dengan stsiun pengamat bumi. Aku melihat asdteroid itu menghantam afrika daerah utara, ntah Mesir atau Afrika utara aku tidak jelas. Namun saat asteroid itu menghantam afrika sebuah ledakan juga menyertainya ledakan yang sangat besar. Angel mencoba untuk memperbesar lagi guna melihat lebih jelas dan ada lubang kira-kira dalamnya 4 km, sebuah lubang yang bisa dikatakan sangat besar. Jantung ku seolah berhenti berdetak. Aku takut dan sangat taku, namun Angel mendatangiku dan memegang tangan ku, dia tersenyum dan aku pun tenang di buatnya, senyumannya yang membuatku merasa tenang.

Angel adalah anak tunggal dari seorang pengusaha terkaya di kanada, namun orang tuanya di kabarkan hilang saat melakukan penerbangan ke Jepang. Angel sendiri adalah seorang yang sangat spesial bagiku. Tak ada orang lain yang mengerti aku selain dia, aku sendiri berasal dari Indonesia yang telah lama lenyap terendam dan tersapu air laut dan aku pindah ke daerah tinggi di Cina, aku bekerja di sana dan mengumpulkan uang sebanyak mungkin guna membeli tiket masuk dan tinggal di pesawat kargo ini.

Dan bertemu dengan Angel adalah hal terindah yang pernah kurasakan di bumi, karena selain itu hanya ada kengerian yang sangat besar dan menakutkan, bukan hanya bencana alam, tapi juga krisis pangan dan keuangan yang melanda bumi berpuluh-puluh tahun.

Peneliti di pesawat nomer 1 menemukan sebuah cara untuk bisa tinggal di planet merah, yaitu MARS. Dan peneliti itu datang ke semua kargo yang ada dan menanyai siapa yang mau ikut ke dalam eksperimen yang jika berhasil sangat amat menguntungkan, namun jika gagal maka malapetaka yang di dapat.

Tapi iming-iming hadiah sebuah rumah di sana adalah mimpi semua orang namun tetap saja banyak provokasi. Aku meminta ijin Angel untuk berangkat. Dan entah mengapa aku mengatakan bahwa aku menyayanginya.

Angel terdiam, sejenak menatapku. Aku pun tak habis akal mengapa mengatakan hal itu. Tapi sebuah alarm penanda aku harus berangkat berbunyi dan aku segera bergegas meninggalkan Angel. Namun saat hendak masuk kesebuah pesawat yang akan mengantarkan ke Mars.Angel berlari menuju arahku dan memelukku, aku tak mengerti apa yang terjadi. Tetapi aku merasakan apa yang terjadi. Begitu hangat pelukannya dan ingin terus berada di sana, namun waktu hilangkan itu.

Aku harus pergi. Di kargo ini ada sekitar 50 orang laki-laki yang berangkat, dan 50 orang lainnya tiap-tiap kargo, jumlah kami hanya 350 orang dengan beberapa peneliti dan makanan yang seadanya. Kami berangkat. 4 hari perjalanan membuat aku merasa mual dan tak bertenaga, suhu yang dingin aku rasakan walau ini di dalam sebuah pesawat.

Hingga aku sampai di mars aku menjejakan kakiku di tanahnya, aku bersykur karena masih di beri keselamatan. Kami di beri waktu beristirahat dulu. Hingga aku tertidur dan bermimpi berada di bumi bersama Angel. Dan itu hal yang sangat indah sampai seseorang dengan bahasa prancisnya membangunkanku.

Aku tak mengerti apa maksud orang itu, karena aku tak bisa berbahasa Prancis. Aku menanyakan apakah dia bisa berbahasa inggris, tapi tetap saja itu tak berhasil, tapi dia menunjuk para peneliti dengan baju astronot mereka membentangkan sebuah cetak biru dari kota masa depan yang akan di beri nama New City. Kota itu dikembangkan dengan menggunakan ganggang biru yang menjadi acuannya.

Ganggang biru akan menyerap karbondioksida di sebuah tempat yang terbuat dari kaca dengan beberapa ventilasai dan kami menunggu hingga satu minggu lamanya. Hingga para peneliti itu menyuruh kami memecahkan kaca besar itu. Sangat sulit sekali karena menggungakan baju astronot yang sangat berat. Ditambah lagi belum terbiasa dengan gravitasi yang ada di Mars.

Bahkan memerlukan 2 hari untuk memecahkan kaca itu. Dan kali ini aku bertemu dengan orang Arab, sangat tidak mengerti aku dia bicara apa. Hanya tersenyum saat dia mulai berbicara. Namun pada hari itu sangat sesak sekali dada ini. Aku tak tahu kenapa, namun semua orang yang ada di sini juga mengalami hal ini.

Ternyata persediaan oksigen habis, aku pikir ini adalah akhir dari hidupku. Dan akhir dari segala cerita yang pernah aku buat. Aku tak bisa bernafas, namun orang Arab itu melepas helmnya dan dia tetap hidup. Aku berpikir mengapa bisa terjadi hal seperti itu, namun semua oran gyang ada di sana juga melepas helmnya. Aku juga ikut melepas helmku. Dan proyek gila ini berhasil. Aku masih punya masa depan.

Segera kami diberi kesempatan untuk mencari tanah untuk di tinggali, aku mendapatkannya. Luasnya 100mx150m. sangat luas bagiku, aku bahkan tak mengerti apa yang akan aku bangun di tanh se luas ini. Aku juga bertetangga dengan orang prancis yang membangunkan aku dulu.

Segera aku menghubungi Angel menggunakan GT(Galaxy Talk). Itu merupakan sebuah alat komunikasi layaknya ponsel pada jaman dulu, tetapi GT bisa menghubungi seseorang dengan jarak lebih dari 3 tahun cahaya.

Angel sangat senang aku bisa mendapatkan tanah di Mars dan aku juga menyuruhnya bersiap, karena aku akan menjemputnya segera. Semuanya bergegas kembali kargo masing-masing dan menjemput yang lainnya.

Aku bertemu dengan Angel lagi, dan meluapkan apa yang tersirat di hati. Kapten pesawat kargo mengumumkan bahwa akan segera menuju Mars. Dan kami sangat senang. Semua yang ada juga merasa begitu.

Seperti perjalanku yang pertama ke Mars, kami sampai dalam waktu 4 hari. Sesungguhnya Mars tak terlalu merah seperti yang pernah aku lihat di film. Mars hampir menyerupai bumi. Tetapi sangat dingin disini, Angel memelukku. Hari sudah malam saat kami tiba, jadi kami menunda untuk berjalan-jalan di Mars. Kami tetap tinggal di kargo.

Namun saat itu Angel sangat heboh, karena kini kita mempunyai dua bulan yang sangat cantik.  Aku mengatakan pada Angel bahwa bulan itu adalah kita dan untuk selamanya tak akan terpisah.

Pagi telah datang, kami bergegas pergi ke tanah yang telah aku siapkan. Aku berusaha semampuku untuk merencang rumah, Angel lebih suka model minimalis. Dan aku merancang itu. Hanya butuh waktu satu jam aku merancang rumah dan aku melihat Angel tersenyum padaku. Angel juga mulai membeli bibit tanaman yang di jual di kargo nomer 3.

Kami kembali lagi ke kargo, karena bahan untuk membangun rumah masih belum ada. Planet ini benar-benar kosong, jadi peneliti yang kini menajdi organisasi besar yang diberi nama Mars2life atau biasa di singkat M2L mengadakan sebuah konfrensi besar. Mereka membahas tentang penanggalan, keuangan, politik, dan juga bahan makanan, serta bahan untuk membangun rumah. 7 jam mereka membahas hal itu dan masih belum mendapat hasil yang meyakinkan.

Namun salah seorang dari mereka mengatakan jika Bumi masih menyimpan kekayaannya dan harta itu harus diambil dan digunakan di Mars. Semua yang ada di sana terdiam dan berpikir, termasuk aku juga. Dan pera pemimpin M2L mengiyakan hal itu. Dan besok adalah hari di mana 350 orang yang pernah ikut dalam proyek Mars itu kembali ke bumi dan mengambil apa yang tersisa.

aku kembali mengatakan apa yang terjadi kepada Angel. Angel hanya tersenyum pada ku dan memegang tangan ku. Dia menatap aku dan membisikan sebuah kata yang tak pernah ku bayangkan. Angel mengatakan jika dia juga menyayangiku. Sontak aku terkejut dibuatnya dan entah mengapa aku juga membalas perkataanya dengan hal yang sama.

Kami berpelukan cukup lama hingga mentari memanggil aku untuk segera bergegas pergi ke Bumi. Jantung sangat berdebar setelah tim M2L secara tak sengaja menyalakan televisi yang telah tersambung ke satelit pengamat Bumi. Dalam tayangan langsung itu aku melihat Brasil terkena Tsunami setinggi 100 Meter. Aku semakin takut. Namun tim M2L mengatakan bahwa hal itu hanya berada di Brasil.

Kami berangkat dengan sejuta tanggungan. 4 hari perjalanan itu sangat membosankan. Kami tiba di daerah cina. Dan kami berpencar untuk mencari emas,perak atau barang-barang berharga lainnya. Namun aku mencari kayu dan cat serta beberapa alat untuk membangun rumah di sana. Rupanya banyak yang mengikuti apa yang aku lakukan.

Kami mendapatkan 1000 Ton kayu, 500 Ton alumunium, 500 ton baut dan paku. Beberapa galvanis. Dan aku juga mendapatkan 100 emas batangan yang aku ambil dalam bank yang telah hancur. Emas itu tercecer begitu saja. Dan kami menginap di bumi hanya sehari.

Malam di Bumi tak lagi seindah 20 tahun yang lalu, saat ini umurku 30 tahun dan 20 tahun yang lalu aku masih berada di Indonesia, sampai Tsunami besar dan tak terduga datang menyapu Papua. Aku kira berada di Jakarta bisa menelamatkan aku. Ternyata tidak. Aku harus pindah ke tempat yang jauh lebih aman dan tempat mengungsi semua manusia yang ada yaitu Cina, tempat yang sangat aman untuk sementara waktu.

Tsunami itu juga memisahkan aku dari orang tuaku, serta hamster lucuku. Padahal aku sangat menyayanginya. Di Bumi untuk terakhir kalinya aku menangis. Di malam tanpa bintang ini. Dan orang Prancis itu menghampiri aku lagi, kini dia menyapaku dengan bahasa Inggris, aku menjawab sapaannya. Dan aku tak menyangka di adalah mantan orang nomer satu di Prancis. Aku tak menduga hal itu, Orang itu menangis menakutkan semua hal yang akan terjadi.

Aku berusaha menenangkannya sampai orang Arab yang datang pada ku dulu juga menghampiri dan menggunakan bahasa inggris dengan aksen yang lucu. Orang Arab itu adalah raja minyak di tanah kelahirannya. Namun kini hanya orang yang meratapi hari dan mengatakan tidak ada masa depan.Semua orang yang ada di sini adalah orang yang penting pada masanya, dan aku rasa hanya aku yang harus berjuang untuk mendapatkan tiket kehidupan.

Pagi telah datang dan harus cepat bergegas untuk pergi kembali ke Mars. Ku sudah tak sabar ingin bertemu dengan Angel. Meninggalkan bumi kini kami sekarang dengan harapan yang baru. Walau kelihatannya berat.

Sementara itu, di Mars sendiri M2L telah membuat rancangan penanggalan yang di setujui banyak pihak, karena mars mempunyai waktu evolusi 2 kali lebih lama dari bumi jadi satu bulan kini bukan lagi 30 hari, melainkan 60 hari dan untuk ulang tahun menjadi 2 kali dalam setahun, atau jika ada seseorang yang berulang tahun maka umurnya bukan lagi di tambah satu melainkan ditambah dua. Sangat aneh, tetapi ya sudalah.

Sesampainya di Mars, aku bergegas mencari Angel dan mengatakan apa yang terjadi di Bumi. Aku langsung membangun rumah yang telah aku rancang. Rumah itu mempunyai tiga kamar tidur, satu kamar mandi, satu ruang tamu dan satu ruang keluarga yang sangat besar.

Aku senang bisa membangun rumah itu karena rumah itu yang akan menjadi tempat aku dan Angel tinggal. Mars mempunyai kota kecil yang bernama New City. Tempat yang sangat indah karena berada di dataran tinggi di Mars. Saat sedang asik berbincang di ruang keluarga, tiba-tiba alarm tanda berkumpul berbunyi dari kantor M2L.

Segera aku dan Angel bergegas ke sana dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata televisi dengan ukuran yang sangat besar telah terpampang, di televisi besar itu terlihat bumi tak lagi biru, melainkan bewarna merah seperti terbakar. Selang 5 menit kemudian tampak sebuah asteroid yang besar mendekati bumi dan menghantamnya. Tak lama setelah itu beberapa meteor juga ikut menghantam Bumi.

asteroid

Aku takut dan Angel lagi-lagi menggenggam erat tanganku. Sungguh bangga aku bisa bertemu dengan Angel. Kami melihat bersama semua orang yang ada bumi hancur. Ada yang menangis, ada yang biasa saja. Namun aku tetap berharap kelak suatu hari Mars menjadi seperti Bumi.

“Aku berjuang berada di sini untuk kamu, aku ingin pergi namun sungguh  sayang karna telah ada kamu. Aku ingin berlari kembali masa lalu, tapi itu hancur. Tak ada pilihan lain selain harus melangkah lagi ke depan, membangun nafas yang baru dan semuanya akan menjadi indah bila bersamamu, di mana pun aku bernafas jika ada kamu pasti lebih berarti”
 

1 komentar:

freedom of expression
9 Oktober 2011 pukul 19.07

Hahahaha... Thx udah di posting...
By:Ariel.K

Posting Komentar